webnovel

KECURIGAAN BIAN (2)

"Asham...tolong jangan katakan apapun pada Bian...aku mohon." Doa Bubu dalam hati dengan kedua matanya yang terpejam. 

Rasa sakit di kakinya tidak lagi Bubu rasakan selain rasa gelisah dan rasa rindunya yang saat ini berkecamuk di dadanya.

"Paman Asham? Apa Paman tidak mendengarku?" Tanya Bian dengan rasa penasaran yang berbaur menjadi satu dengan rasa kerinduannya pada Bubu.

"Ya Bian, dengarkan Paman Asham.. memang Apartemen Daddy kamu di tempati sahabatnya yang juga bekerja di perusahaan Daddy kamu, dan kebetulan orangnya tidak bisa berjalan dengan baik dan membutuhkan kursi roda untuk melakukan aktifitasnya." Ucap Asham beralasan yang sekiranya masuk akal karena Bian bukan gadis yang bodoh tapi gadis yang smart.

"Tapi tidak ada orang di sini? Aku sudah memanggilnya berkali-kali dan kursi rodanya ada di sini?" Tanya Bian lagi dengan pikiran yang berputar-putar di otaknya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant