webnovel

SEMANIS CINTA JIAN

"Uncle kok bicara seperti itu lagi?" Ucap Jean dengan mata yang berkaca-kaca.

"Maafkan aku Jean, aku hanya terlalu mencintaimu dan tidak ingin kehilanganmu, itu saja Jean." Ucap Jian menatap sendu wajah Jean.

"Uncle tidak akan kehilangan aku, karena aku sendiri juga tidak ingin kehilangan Uncle, kita akan selalu bersama-sama sampai nenek kakek, kita akan selalu saling mencintai." Ucap Jean dengan suara lirih.

"Ya sayang." sahut Jian dengan suara yang lemas.

"Uncle sebaiknya istirahat dan tidur ya, biar cepat sembuh dan kita bisa pulang." Ucap Jean dengan penuh perhatian menyelimuti tubuh Jian yang mulai kedinginan karena suhu badannya terlalu panas.

Jian berusaha memejamkan matanya namun tak juga bisa tertidur. Dilihatnya Jean yang tertidur dengan kepalanya berada di pinggir ranjang. Ada rasa kasihan menyelimuti hati Jian melihat istrinya yang tidur tidak nyaman.

"Jean, Jean." Panggil Jian dengan suara lirih.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant