"Apakah kamu benar-benar suamiku Aska? kalau itu benar, sangat beruntungnya aku mendapat suami yang tampan dan sangat sempurna seperti kamu." ucap Karin menatap penuh wajah Aska dengan kedua matanya yang masih terpejam.
"Aku minta maaf padamu, karena kemarin aku bersikap tidak baik padamu. Jujur saat itu aku tidak tahu harus percaya pada siapa. Karena yang aku tahu di saat aku membuka mataku hanya Damian yang di sampingku." ucap Karin masih menatap wajah Aska dengan perasaan bersalah.
"Jujur, menjadi sebuah dilema bagiku di waktu kemarin. Kamu dan Damian berada di posisi yang sama, mengaku sebagai suamiku. Kalian berdua sama-sama mempunyai bukti. Bahkan Damian hampir saja kehilangan nyawanya hanya demi pembuktian itu. Tapi, saat ini setelah aku pergi ke Dokter kandungan ada satu bukti yang aku dapatkan. Kalau aku sebelumnya sudah pernah melahirkan. Seperti katamu, aku telah punya anak yang bernama Arnest." ucap Karin menangis sedih.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com