"Dan sekarang...karena rasa takut kehilangan dan meninggalkan itulah kita bisa bertahan sampai sekarang." bisik Karin menenggelamkan kepalanya di dada Aska.
"Semoga kita akan tetap selamanya bersama dan tak terpisahkan sayang." ucap Aska tidak ingin mendapatkan kejadian seperti Ayah Karin yang terpisah dengan istrinya karena keadaan.
"Kamu tidak bersiap-siap untuk mengantar Ayah sayang?" tanya Karin menatap lembut wajah Aska.
"Aku ingin menemani kamu sebentar, kita ke kamar Rin." ucap Aska menggenggam tangan Karin.
"Tidak biasanya kamu memanggil namaku Ka?" tanya Karin ikut menyebut nama Aska.
"Terkadang aku merindukan menyebut namamu seperti saat kita pertama bertemu. Bagaimana di tiap hariku selalu menyebut nama kamu Karin.. Karin... Karin." ucap Aska seraya mengerlingkan matanya.
"Sepertinya ada sesuatu yang di inginkan suamiku sampai bersikap seperti ini?" ucap Karin membuka pintu dan melihat Arnest sedang tertidur.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com