"Kok bibir sayang? yang babak belur perut dan wajahku sayang." ucap Aska masih belum sadar sambil mengusap pipinya dengan tissue.
"Benarkan? kamu sampai tidak sadar kalau Pamela juga menciummu dan kamu membiarkannya saja!" ucap Karin dengan gemas sambil memberikan sebuah tissue basah lagi.
"Tissue ini untuk apa sayang? aku sudah membersihkan pipiku?" tanya Aska semakin tak mengerti dengan tissue yang di berikan padanya terus menerus.
"Aaahh! Askaaa!! bersihkan bibir kamu yang kena lipstik Pamela itu!" ucap Karin semakin gemas karena Aska tidak mendengar semua ucapannya.
Aska terpaku menatap wajah Karin yang sudah merah padam ingin marah tapi tidak bisa marah karena sedang menggendong Arnest.
"Ya Tuhan!! aku benar-benar lupa kalau Pamela tadi menciumku! pantas Karin sama sekali tidak perduli dengan lukaku?" ucap Aska dalam hati dengan hati yang sudah menciut.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com