Suasana begitu tegang, hanya kesunyian dan tarikan nafas berulang-ulang yang terdengar.
Diam, tak ada yang bicara,..selain doa-doa di dalam hati mereka. Karin beberapa kali melihat ke arah pintu ruang operasi, berharap pintu itu segera terbuka, agar dia bisa berlari masuk untuk memeluk suaminya.
Sudah hampir tiga jam Aska di dalam ruang operasi, masih juga belum ada tanda-tanda Dokter Heru keluar dari pintu ruang operasi.
Hati Karin semakin gelisah, airmata nya pun menetes walau tak bersuara. Amirah yang merasakan kegelisahan Karin segera menghampiri Karin dan memeluknya.
"Karin, bersabar ya sayang? semuanya harus kita serahkan pada Tuhan. Semoga Tuhan memberikan Aska keselamatan dan usia yang panjang, kita harus ikhlas menerima semua ini nak." ucap Amirah pada menantu kesayangannya.
"Mom, kenapa Mommy begitu sangat kuat, sedangkan aku." Karin tak melanjutkan perkataannya selain menangis dalam pelukan Mommy Aska.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com