webnovel

13 " KAMU MENCARIKU "

pukul satu malam.

dengan gesit dane memanjat pagar tembok tinggi mansion keluarga filanes tepat dimana cctv berada lalu merubah arah cctv.dengan berlahan dane melompat,melangkah mengendap menyusuri taman sisi timur.tiba tiba dane bersembunyi dibalik rimbunan bunga bunga saat terdengar langkah berlahan menyusuri jalan setapak dengan sorotan lampu senter.

saat berbalik hendak melangkah lagi,dengan cepat dane melumpuhkan tampa suara dengan menggunakan obat bius.memastikan pria itu tidak bergerak dane menyeretnya dibalik rimbunan bunga.melepaskan topi dan kemeja pria itu lalu dane mengenakannya dengan cepat, dane berjalan menghampiri mansion sisi timur lalu memanjat tembok dengan gesit hingga sampai pada balkon lantai tiga tepat dibawah posisi cctv ,dalam hitungan detik kembali dane merubah arah cctv.cepat dan tampa suara dane membuka kunci pintu kaca geser menggunakan alat khusus.

menggeser pintu berlahan lalu melemparkan bola asap kedalam ruangan,dane menghitung waktu efektif reaksi bius dengan mema dang jam hitam dipergelangan tangannya.memastikan sampai pada batasnya dane memasuki ruangan kamar utama keluarga filanes lebih tepatnya kamar filanes.dengan softlance khusus dane melangkah berlahan menghampiri ranjang king filanes,dane menatap dan hanya memandang satu orang terlelap di atasnya.

dane tidak menyadari filanes berdiri dibalik sekat kayu berukir.

"klick..." bunyi tobol lampu mengejutkan dane.

"kamu mencariku" tiba tiba filanes bertanya,dengan cepat dane melayangkan pandangan tajamnya pada filanes bersikap siaga.

"sebelum kamu membunuhku,bolehkah aku tau apa alasanmu membunuh kami?" tanya filanes lagi dengan suara lirih.filanes tidak ingin membangunkan istrinya yang telah terlelap dan dirinya sudah menyiapkan dirinya akan kedatangan dane.

"apakah itu penting bagimu"jawab dane tajam.

filanes tercekat mendengar suara dane.

"ka...kamu perempuan" ucap filanes bergetar.

"hmmm" dane.

"aku tidak ingin menghalangi tujuanmu kemari,namun aku berharap kamu bersedia mendengarkan apa yang ingin aku sampaikan padamu" ucap filanes getir sembari berjalan menghampiri sofa besar dibalik sekat kayu berukirlalu duduk dengan tenang.terlihat filanes mempersilahkan dane duduk didepannya.

"baik,lanjutkan" ucap dane dingin lalu duduk dihadapan filanes.

tangan filanes meraih map dokumen dibawah meja kaca dihadapannya lalu meletakkan di atas meja.

"ini adalah dokumen perusahaan tambang dan minyak,salah satu dari dokument asset dan perusahaan dari sekian bamyak asset bante yang dilindungi seagean." ucap lirih filanes.

dane menatap tajam filanes mengabaikan dokument di atas meja.

"tidak sedikitpun aku mengambil keuntungan dari assetdan perusahaan ini,semua tersimpan dalam rekening didalam dimap ini" ucap filanes lagi sembari melayangkan pandangan kosong pada langit langit.

"aku tidak bermaksud membela diri,aku mengetahui persengkongkolan ketiga sahabatku,dosa terbesarku tidak mencegah perbuatan mereka membunuh seluruh keluarga seagean" ucap filanes lagi,matanya terlihat berkaca kaca.

"aku telah berusaha mencari informasi keluarga bante namun hasilnya nihil,jujur perasaan berdosa telah menghantui hidupku"ucap filanes terisak lirih.

dane menangkap kejujuran dan ketulusan filanes.

"apakah anda tau akibat kekejian kalian,putra paman seagean menderita hidup sebatangkara dalam kemiskinan?" ucap dane tajam.filanes terkejut dengan mata terbelalak.

"putra seagean,paman seagean " ucap filanes terbata bata, terlihat kilatan cahaya keharuan dimata filanes namun sejenak berganti tatapan keheranan.

"apakah kamu putri bante" ucap filanes lagi tercekat menatap lekat dane.

"hmmm..." dane.

seketika filanes menangis haru menatap lekat dane.

"sungguh....maafkan paman" ucap filanes terisak.

" sekarang aku rela bila harus mati malam ini " ucap filanes penuh keharuan.

dane terdiam sejenak,berdiri lalu meraih map dokument di atas meja dan memasukkan dalam kemeja kulit dane

"tetaplah hidup dan banyaklah berbuat kebaikan" ucap dane lalu beranjak pergi dari hadapan filanes keluar melalui pintu balkon.

filanes terpana mendengar ucapan dane,saat dane telah menghilang dari hadapannya.filanes menangis terisak hingga suara tangisnya mengusik lelap istrinya.terbangun lalu menghampiri filanes (laura).

"pa...apa yang terjadi" ucap laura cemas lalu memeluk filanes dengan lembut.

"dia telah menemuiku" isak filanes dalam pelukan laura.

"siapa" tanya laura cemas,seketika filanes tersadar mendengar pertanyaan laura.filanes ingin menyimpan indentitas origami dari laura.

"siapa pa" tanya laura lagi sembari melepas pelukannya.

"sudahlah, mimpi buruk yang datang" ucap filanes menghapus kecemasan laura.

"sudah larut,ayo kita tidur"ucap filanes lalu menghampiri tempat tidurnya.