webnovel

11 AKU AKAN JADI BIBI UNTUK PUTRAMU

Percakapan filanes,herry,aron dan dane terlihat menegang.

"baiklah tuan filanes,kami undur diri dahulu..kiranya kedepan tuan filanes berkenan mendukung usaha kami penyelidikan selanjutnya" ucap aron lalu berdiri menjabat filanes dan herry diikuti dane.

"bila tidak keberatan boleh kami minta contak anda dan jg nona dane" ucap herry sembari menatap aron dan dane bergantian.

"baik,tidak masalah" ucap aron lalu menyebutkan no contak aron dan juga contak dane,disisi lain dane terlihat tidak menerima bila contaknya diberikan pada herry.herry tersenyum simpul saat menyimpan contak dane pada ponselnya.

*

saat dalam perjalanan aron menangkap kemarahan dane.

"ada yang membuatmu tidak nyaman ?" ucap aron.

"putra filanes sepertinya tertarik padamu" ucap aron lagi.dane acuh mengabaikan ucapan aron.

"apa pendapatmu" tanya aron lagi mengalihkan topik pembicaraan.

"kita tunggu saja apa yang terjadi kedepan" ucap dane datar tampa ekspresi sembari menatap keluar jendela mobil.

aron terlihat kecewa mendengar jawaban dane,aron berharap dane dapat menyimpulkan hasil pertemuan mereka sore ini.

**

saat tengah malam disebuah diskotik tempat herry biasa berkumpul dengan dua sahabatnya.

"bagaimana kabar dane" tanya roy pada piter.

"aku tidak pernah lagi melihatnya sejak insiden pemukulan pada bocah remaja itu" jawab piter lesu.herry tersenyum melihat kekecewaan piter.

"apakah kamu tidak berusaha untuk mencari indentitasnya" tanya roy lagi.

"belum,aku berencana mendekatinya pekan berikutnya saat kami bertemu,tapi sial hanya harapan kosong" gerutu piter.

"dane bukan seperti gadis gadis yang selama ini menjadi mainanmu" ucap herry tiba tiba membuat piter dan roy terkejut.

"maksudmu" ucap roy menatap herry.

"dia bekerja pada lembaga hukum negara" ucap herry menatap kedua sahabatnya.

"wow.... gunung kita mulai mencair" ucap roy takjub.

"bagaimana kamu bisa tau" ucap piter terheran menatap herry.

herry diam dengan mengangkat kedua bahunya.

"kamu menyembunyikan sesuatu dari kami?"tanya piter menatap tajam herry.

roy mentap kedua sahabatnya tampa berani berkata.

herry menggeleng tampa suara.

"oya,besok malam ada pesta di mansionku,aku berharap kalian datang " ucap roy mengalihkan topik pembicaraan.

"ulang tahunmu masih lama" ucap herry acuh.

"anniversary orangtuamu ? " tanya piter asal.

"pertunanganku" ucap roy lirih

"hah...!!!" seru piter dan herry bersamaan.

"vio hamil dan aku harus bertanggung jawab" ucap roy lirih.

"vio siapa?" tanya piter.

"kalian tidak mengenalnya karena vio adalah putri sahabat ayahku,kami bertemu pertama kali saat keluargaku berlibur bersama di villa keluarga vio di jepang,aku mabuk tampa sadar menidurinya" jelas roy lirih

"kamu terlalu liar bermain"ucap herry prihatin.

"kamu yakin itu anakmu?" tanya piter dengan pandangan tidak percaya.

"test DNA menyatakan positif anakku" ucap roy.

"bukankah test DNA bisa dimanipulasi" ucap piter.

"itulah sebabnya aku memilih bertunangan dahulu hingga bayi terlahir,bila benar benar bayi itu putraku maka dengan terpaksa aku menikahi vio" ucap getir roy.

herry dan piter saling menatap prihatin.

"bagaimana dengan orangtuamu" tanya herry.

"orangtuaku dengan sukacita menyambut kehamilan vio" ucap roy lirih.

"selamat,kamu akan menjadi ayah muda" ucap piter tergelak.herry tersenyum menatap roy.

"baik,aku akan datang" ucao herry tersenyum.

"hadiah apa yang kamu inginkan" tanya piter dengan senyum.

"aku tidak butuh hadiah kalian" ucap roy tajam.herry dan piter tertawa mendengar tajam roy.

***

"dingdong.....dingdong..." mica mendengar suara bel pintu saat sedang membaca dikamar tidurnya,berdiri berjalan keluar kamar menghampiri pintu apartemen.

saat membuka pintu mica melihat seorang gadis berambut pirang dengan wajah asia bermata biru tersenyum menatap mica.

"hallo..." sapa gadis itu ramah.

mica tersenyum ramah.

"aku teman dane,apakah dane ada "tanya gadis itu lagi.

"siapa mica" ucap dane berjalan keluar dari kamar sembari menggosok rambutnya dengan handuk.

langkah dane terhenti menatap gadis itu dengan tatapan terkejut.

"vio !!!" seru dane.

dane dan vio saling berpelukan erat dan saling cium pipi kiri dan kanan.

"Tuhan...aku tidak percaya kamu ada disini" ucap dane riuh sembari menutup bibirnya dengan kedua tangannya.

vio tersenyum penuh kebahagiaan menatap

dane sahabatnya.

vio menatap mica lalu menatap dane.

"ini adikku mica" ucap dane memperkenalkan mica.

"adikmu sungguh tampan sekali" puji vio tersenyum menatap mica.mica tersenyum malu mendengar ucapan vio.lalu mica masuk kamar memberikan waktu untuk dane melepas rindu dengan vio.

dane dan vio terlihat berbincang penuh canda,mereka tidak pernah bertemu usai menyelesaikan study mereka di harvard.

"sepertinya ada hal yang penting hingga jauh jauh datang dari jepang" ucap dane tersenyum sembari menyodorkan cookies pada vio.mendengar ucapan dane tiba tiba wajah vio terlihat murung.

"besok aku bertunangan" ucap lirih vio tertunduk.

"kamu...bertunangan!" ucap dane terkejut.

"hhhmm" gumam vio sembari mengangguk.

"kamu satu satunya sahabatku disini,aku berharap besar kehadiranmu besok malam " ucap vio penuh pengharapan.

"apakah kamu tidak bahagia dengan pertunanganmu" tanya dane hati hati sembari menatap kesedihan vio.

"aku hamil"ucap vio lirih.

"ka...kamu" ucap dane terkejut,dane tidak mengira bila vio bertunangan karena hamil,vio adalah gadis yang pandai,supel namun sangat lugu.

"ya..."ucap lirih vio.dane memahami kesedihan vio dan dane tidak ingin mendengar lagi penjelasan vio agar tidak membuat vio lebih bersedih lagi.

"aku akan datang" ucap dane sembari mengusap bahu vio sahabatnya.

vio tersenyum menatap dane.

"terima kasih dane,kamu benar benar sahabat sejatiku" ucap vio lirih sembari memeluk erat dane.

"aku akan jadi bibi untuk putramu"bisik dane lembut.

"ya...kamu akan jadi bibi muda yang paling cantik,putraku pasti bangga memilikimu sebagai bibi" ucap vio dengan air mata bercucuran dipipinya.

" mica jangan lupakan,besok bawa dia bersamamu" ucap vio melepas pelukannya.

dane mengangguk dengan senyum lembut.

Chapitre suivant