dane menata hidangan malam di atas meja.
"mica..ayo kita makan" teriak dane,tidak lama mica muncul lalu duduk di kursi dihadapan dane.
"makanlah" ucap dane lagi lalu terlihat mereka menikmati hidangan malam,usai makan mica dengan sigap mencuci piring tampa perintah dane lalu membersihkan ruang makan.
dane duduk didepan televisi,tidak lama mica menyusul lalu duduk disisi dane.
"kamu tidak bisukan?" tanya dane.mica menggeleng dengan senyum kecil.
"jangan takut,ceritakan tentang dirimu" ucap dane lagi.
mica lama terdiam dengan pandangan cemas.
tiba tiba matanya berkaca kaca lalu menunduk dalam diam.
"baiklah,bila itu membuatmu takut lebih baik tidak usah ceritakan" ucap dane lalu berdiri dan berniat masuk ke dalam kamar.
namun tangan mica menahan tangan dane.dane mengurungkan niatnya melangkahkan kaki lalu duduk kembali disisi mica.
"a...aku...aku pergi dari rumah paman" ucap mica terbata bata.
"orangtuaku terbunuh sepuluh tahun yang lalu saat itu seorang pelayan berhasil membawaku lari bersembunyi" ucap mica dengan lirih,dane terkejut dengan penjelasan mica.
"nama lengkapmu?" tanya dane.
"ronald seagean" jawab mica lirih.
dane semakin terkejut.namun dane mampu menyembunyikan rasa terkejutnya.
"satu satunya pewaris seagean yang hidup" bathin dane.
"pamanmu? " tanya dane.
"paman adalah putra nenek pelayan,sejak nenek pelayan meninggal sikap putra nenek berubah,setiap hari aku mendapat siksaan,kerap aku diminta untuk mencuri memuaskan kebiasaannya berjudi dan bermain wanita" jelas mica
"sampai saat paman memukuli aku didepan wanitanya karena aku tidak berhasil mencuri untuknya lalu paman mengurung aku tampa makan dan minum selama dua hari" jelasnya lagi.
dane begitu sedih mendengar cerita mica.
"bagaimana kamu bisa lari?" tanya dane.
"hari ketiga polisi datang menangkap paman karena kasus perampokan dan menemukan aku terkurung dalam kamar membebaskanku,saat paman ditahan dikantor polisi aku lebih memilih pergi dari rumah paman hidup dijalanan" jelas mica.
"lalu namamu?" tanya dane lagi.
" sejak aku hidup dijalanan aku mengganti namaku dengan mica agar paman tidak menemukanku lagi" ucap mica polos.
dane terdiam mendengar kisah hidup mica,dane baru menyadari mengapa mica begitu terlihat berbeda dengan anak jalanan lainnya,wajah tampannya begitu menonjol mirip dengan wajah tampan seagean dalam file pembunuhan keluarga seagean.
"apa kamu mau jadi adikku?" tanya dane.
mica mengangguk dengan cepat dengan sorot mata penuh keyakinan.
"baiklah...besok aku akan mengurus indentitasmu sebagai adikku,agar kamu bisa bersekolah" ucap dane lagi.
binar binar bahagia semakin jelas terlihat pada mata mica.
"boleh aku panggil kakak" tanya mica dengan terbata.
"kenapa tidak...kamu adalah adikku" jawab dane dengan senyum lembutnya.
*
satu pekan telah berlalu,dane memberikan indentitas mica menggunakan nama asli mica namun dengan menggunakan panggilan atas nama mica,memasukkan mica dalam sekolah lanjutan pertama,mica terlihat begitu bahagia menikmati hidup baru bersama dane,mica terlihat begitu tekun dalam belajar dan selalu membantu dane membersihkan rumah saat sepulang sekolah.
dane begitu terharu menyaksikan mica yang rajin dan patuh padanya.rasa sayang dane semakin besar pada mica.
satu bulan telah berlalu,mica begitu cemas saat dane belum kembali ke apartemen,ingin menghubungi dane namun mica sadar tidak memiliki contak dane,rasa cemas dan takut ditinggalkan dane begitu dalam mengusik hatinya.
sepanjang malam dane tidak dapat tidur menanti dane pulang,hingga akhirnya mica tertidur di atas sofa.
pukul tiga dini hari terdengar pintu dibuka,dane masuk dengan berlahan lalu matanya menatap mica yang tertidur di atas sofa,dengan hati hati dane memberikan selimut di atas tubuh mica,mematikan lampu lalu masuk ke dalam kamarnya,tidak lama terlelap dalam tidurnya.
**
pukul enam pagi.
bau wangi roti bakar mengusik penciuman dane,matanya mengerjap silau karena terpaan cahaya mentari yang menyusup di celah tirai jendela kamar dane.jarinya meraih jam tangan di atas nakas meletakkan lalu bergegas bangun dari tempat tidurnya.berjalan gontai memasuki ruang kamar mandi,memulai ritual mandi membersihkan tubuhnya.
pagi ini dane menggunakan kemeja sutra berwarna hijau tua dengan kerah V berpadu dengan rok berwarna hitam memperlihatkan dengan tegas pinggangnya yang begitu ramping,hills hijau tua turut memperindah penampilan dane pagi ini.dane keluar dari kamar,matanya menatap mica menuangkan susu pada dua gelas di atas meja.
"pagi" ucap dane dengan senyum indahnya.mendengar suara dane mica menengadahkan kepalanya menatap dane,matanya terbelalak menatap dane.
"kakak cantik sekali" ucap mica sedikit malu malu.
"terimakasih" ucap dane.usai santap pagi dane dan mica keluar bersama namun berbeda tujuan.
"sampai nanti" sapa dane sembari melambai pada mica dan mica membalasnya dengan bangga.
"kita semua bisa kehilangan pekerjaan bila origami tidak dapat kita temukan" ucap tajam kepala divisi kriminal.
ruang kepala divisi kriminal begitu mencekam,pembunuhan kepala polisi tadi malam menambah deret panjang daftar korban origami.
aron begitu pucat menyaksikan kegusaran alex kepala divisi kriminal.
dalam daftar pribadinya terdapat lima orang yang terkait dengan seagel,empat diamtaranya tewas terbunuh dengan luka yang sama,hanya tinggal satu orang lagi yang tersisa seorang milyader pemilik kilang minyak dan pertambangan emas.
"sepertinya ada sebuah persekongkolan besar hingga origami memutuskan untuk melenyapkan korban" ucap alek,aron mengangguk membenarkan.
"seagean mungkin mengetahui persengkongkolan mereka atau seagean sesungguhnya adalah kuncinya dari rahasia besar itu sendiri" ucap aron.
"siapa sesungguhnya origami,mengapa dia mengetahui siapa yang terlibat" ucap alex gusar.