webnovel

Cerita sabtu..

Sorry guys...

karena udah lama ga publis, dikarenakan sibuk mulu sama keluarga, biasalahh pulang kampung..😂😅😁

tapi tetap dibaca, vote dan coment donk ya.. 😂😅😘

****

Hari ke hari, minggu ke minggu hingga berbulan telah berlalu dan usia kandungan khristal tepat sebulan. Mama dan papa udah gue kasih tahu namum mama tetap ngomel karena telat mengetahui kehamilan khristal.

Dan shalona? udah deh ga usah ditanya gimana senangnya dia bakalan punya adek, kekehnya lagi saat dia yakin sekali adeknya cewek dan lebih senangnya karena dia akan punya dua adek lagi, dari sera maminya dan khristal mamanya.

Dean? dia belum mengerti apa itu adek, dia cuma ikut girang kalau lihat kakaknya girang, wkwkwk..

Dan ini hari sabtu, seharian kita dirumah aja deh. Mager soalnya apa lagi ditambah hujan semakin membuat mata mengantuk aja.

"papa..." baru aja mau tidur lagi, pagi-pagi teriakan sha mengagetkan aja namun gue kembali tutup mata.

"papa..papa bangun..ih...papa bangun.." dia berusaha membangunkan gue.

"mmm..." jawab gue singkat.

"papa ih bangun, kebo amat sih...papa!!"

"sialan nih bocah, gue dikatain kebo." batin gue

"papaaa bangun donk, ayo kita ajak adek cantik celita (cerita)." dia masih mengubek-ngubek badan gue.

"kakak jangan gitu donk, ntar papanya ga mau bangun kalau kakak dudukin." suara istri gue yang baru masuk ke kamar.

"kakak pucing mama, papa dali tadi ga bangun, hufttt.."

"coba cium papanya pasti bangun deh."

"akh, malas..papa bau ilel..(iler)." ucapnya geli.

"wahhh, minta dimasukin lagi ke perut mamanya nih bocah." batin gue kesel.

"hahahahaha kakak ih." jawab bini gue dengan ketawa bahagianya.

"bagus, ketawalah kamu sepuasnya sayang, rasakan nanti pembalasan gue." semakin kesel dalam hati.

"papa ganteng...bangun donk...ummach...ummach." ucapnya sambil cium-cium wajah gue, gue nyerah deh ngerjain dia.

"bahh.." mereka semua malah pada kaget.

"SAYANG!!" teriak khristal.

"PAPA!!" sha lebih kaget.

"hahahaha papa udah, hahaha papa geliii, udah papa hahaha.." tawa sha pecah saking kegelian.

"hahaha.." dean jadi ikutan ketawa, gue pun langsung gelitikin dia.

"udah..udah..dirles, udah akh mereka udah capek tuh." gue pun menghentikannya lalu duduk bersandar dikasur, gue juga capek ajak mereka bermain.

"hosh..hosh..hosh.." gue ngos-ngosan.

"tuh kan capek, rasain lah."

"cerewet banget sih sayang, hadehh pengaruh hamil nih." ucap gue sambil menarik dia bersandar didada gue.

"wkwkwwk iya kali ya." jawabnya

"pagi anak papa, pasti tadi ga sabaran ikut bermain sama kakak dan abang kamu kan hem.." ucap gue sambil elus perutnya.

"iya papa, seru ih mainnya.." gue hanya kekeh aja.

"papa.."

"hem, apa lagi kak?" dia malah tiduran didada gue, otomatis khristal kembali bersandar dikasur dan membawa dean ketengah kita.

"ayo kita celita sama adek cantik.."

"mau cerita apa hem?" gue mengusap kepalanya.

"mau celita upin ipin.."

"yaelahh ga ada cerita yang lain sayang? itu-itu mulu ceritanya, seru pun kagak.. "

"ih, selu papa.., kakak aja sampai ketawa."

"lah, kamu memang tukang ketawa, tengil lagi, cerita horor aja kamu anggap lucu malah ketawa lagi."

"papa ih, celewet amat.." keselnya sambil nepuk dada gue.

"heyyy kamu yang cerewet."

"sayang udah ikh.., ga pernah mau kalah sama anaknya." tegur khristal

"hehehe habisnya seru kalau debat sama nih bocah."

"papa..."

"iya.iya..kita cerita sama adek cantik yok.."

"yeahh ayo papa.." semangatnya lalu kita berdua duduk tepat dihadapan perut mamanya.

Gue dan shalona masih asyik aja menatap perut mamanya, sesekali gue dan sha saling tatapan lalu kembali menatap perut mamanya, begitulah sampai 3 menit dan itu ternyata membuat khristal geli lihat tingkah lucu gue dan sha.

"jadi ga cerita sama adek cantiknya kak?" ucap khristal menyadarkan tatapan kami dari perutnya.

"jadi mama.." jawab sha cepat. Khristal mengangkat bajunya sampai dada, terlihat sudah perut polosnya.

"papa ayo cerita.." sha menarik tangan gue.

"sapa dulu adeknya.." ucap gue.

"halo adek cantik, apa kabal? kakak datang lagi sama papa." ucapnya sambil ngusap perut mamanya.

"halo juga kakak cantik, kabal adek baik donk kakak. Yeahh kakak datang lagi." khristal menirukan suara anak kecil, gue langsung tersenyum.

"papa disapa donk adeknya."

"yaelahh sabar lah kak, kalian aja masih ngoceh. Udah selesai nyapa adeknya?"

"udah papa.." gue pun mendekati perutnya bahkan mengusapnya lalu mengecup bibir khristal tiba-tiba.

"papa ih, kok malah makan bibil mama sih, adek disini loh.." keselnya lalu menunjukkan perut mamanya.

"iya..iya..nyebelin banget sih." geram gue lalu kembali mencium perutnya.

"selamat pagi anak papa, maafkan tingkah kakak kamu ya dan semoga kamu ga setengil kakak sha ya. Kalau kakak sha cerewet, serem ihh takut papa."

Bugh..bugh..bugh.. 👊👊

"ekh...ekh..iya..iya ga kok, ampun kakak..aduh.." dia menimpuk badan gue dengan bantal.

"kakak ga selam (seram) dek, papa bohong..papa yang jelek dek.."

"enak aja.., papa ganteng kok.."

"huaahhh papa jahat, jakak ga selem, mama.." tangisnya mengadu sama mamanya.

"hahahaha ampun..ampun..ampun nak, kakak ga selem kok, kakak mah selalu cantik kayak mama."

"kamu nyebelin banget sih sayang, nangis kan anaknya." kena omel istri deh gue.

"ulu..ulu..cup..cup..maafkan papa sayang, kakak cantik kok." berusaha mengambil dia dari pelukan mamanya.

"auh akh.." dia melepaskan tangan gue.

"hahahaha papa geli, hahaha papa udah, kakak sha geli..hahaha mama tolong kakak." jalan terakhir adalah gelitikin dia, lihatkan dia kembali tertawa, begitulah pagi kami yang ditemani hujan, bercerita dan bercanda tawa.

****

Malam ini papa dan mama datang berkunjung kerumah dengan membawa banyak makanan terutama khusus buat khristal.

"heyy jangan sentuh itu, itu bukan untuk kamu dirles tapi buat menantu mama." mama menepuk tangan gue saat mau ambil donat Jco.

"anjirr lah, parah amat sih ma, yang ini ga boleh yang itu juga ga boleh. Jadi yang mana boleh sama ANAKNya??" gue sengaja menekan kalimat anak supaya mama ga lupa kalau gue anak kandungnya.

"hekh..hekh..mulut jangan ngumpat."

"hihihi.." kikik khristal.

"ketawa lagi kamu.." kesel gue sama khristal.

"hehehe sorry mama, habisnya mama pelit amat sih, buat cucu dan menantu dikasih makanan enak, sama anaknya sendiri ga ada."

"nih, buat kamu kalau ini kamu makan sepuasnya gapapa." gue melongo melihat makanannya.

"cuma kacang doank ma?" tanya gue polos.

"he em, makanlah sepuas kamu."

"sepuasnya apaan, ini juga udah ampas-ampasnya. Sayanggg ihh mau donat kamu.." mendadak manja sama khristal sambil hentakan kaki kayak anak kecil.

"hihihi sini..sini duduk dekat istrinya.." gue  pun mendekat.

"nyam..nyam enyak sayang.." khristal menyuapkan donatnya ke mulut gue.

"dasar!! udah bapak-bapak masih aja manja, sok imut lagi..." ledek mama.

"bodoh amat ma.."

"hadehhh, khristal." ucap mama serius.

"iya ma?"

"makasih ya nak udah kasih mama dan papa nambah cucu lagi."

"hehehe sama-sama mama."

"huh, sejak kamu masih kecil, remaja,  dewasa, kamu punya anak bahkan sampai sekarang mama menyukai kamu bahkan mama udah sayang banget sama kamu. Mama bersyukur kamu menjadi menantu mama, yaa...meski dibapak sok imut ini pernah buat masalah.."

"yaelah mama, ga usah diungkit yang lalu napa sih, kan dirles jadi malu aihhh..."

"tapi mama semakin bersyukur dan bahagia karena anak mama yang manja ini berjuang mendapatkan dan mempertahankan rumah tangganya, dan sekarang anak kalian mau tiga lagi."

"wkwkwk, berarti itulah harus kita jalani. Dan sekarang dirles jauh lebih bahagia saat bersama istri dan anak-anak." mama pun mengangguk.

Banyak cerita yang kita bicarakan, doa mereka buat kita dan nasehat mereka buat kita. Malam pun semakin larut, papa dan mama pun udah pulang kerumah.

Khristal dan anak-anak pun udah nyenyak tidurnya. Namanya sebagai kepala rumah tangga, suami dan papa pasti memastikan semuanya aman dan terjaga.

Gue pun melepaskan pelan tangan khristal yang memeluk perut gue lalu gue turun dari kasur kemudian memperbaiki posisi tidurnya.

Ceklek...!!

Gue membuka pelan pintu kamar anak-anak, lalu masuk kedalam. Betapa terharunya gue melihat kedua anak kesayangan gue, damai sekali wajah mereka apa lagi shalona.

Gue mendekati kasur mereka dan memperbaiki selimut mereka yang kedodoran. Menatap wajah mereka bergantian, mengusap sayang kepala mereka.

"papa sayang banget sama kalian nak, papa bersyukur memiliki anak seperti kalian, kakak sha yang tengil dan jagoan papa dean yang kalem."

"kalian berdua nyawa papa nak, papa janji akan selalu menjaga dan melindungi kalian sekuat tenaga papa. Terima kasih ya nak buat selama yang kita lewati bersama." gue terkekeh saat sha meraih tangan gue buat dipeluk.

"wkwkwk tahu aja tangan papa ya nak." gue mengusap tangannya lalu melepaskannya dengan pelan.

"selamat tidur ya anak papa, mimpi indah dan sampai jumpa besok sayang.." gue mengecup kening mereka bergantian lalu keluar dari kamar mereka.

Kembali membuka dan menutup pintu kamar kita dengan pelan agar istri gue tak terbangun lalu berjalan mendekati dia, duduk dikasur tepat disamping dia.

"kamu benar-bener bikin gue semakin jatuh cinta sayang, terima kasih buat semuanya ya sayang dan buat calon adeknya sha dan dean." gue mengusap kepalanya lalu ke perutnya.

"hay nak, sehat-sehat disini ya nak. Beruntung banget kamu nak, karena selain mama dan papa, kamu punya kakak dan abang yang sayang sama kamu, kita tunggu kehadiran kamu ya nak, selamat bobo anak papa." gue mengecup perutnya.

Puas curhat dengan calon anak kita, gue pun kembali berbaring dikasur dengan memeluk khristal, dan siap menyambut hari esok.

~••~••~••~••~

(Dirlessssssssss...😍😍, ada aja tingkah kamu Shaaaa....😂😂😅😅)