webnovel

Rasainlah...

Setelah pertemuan gue dengan sera, gue diapit dua rasa, ada rasa lega dan bahagia bahwasanya mereka ga lakuin itu dan ada rasa sedih saat mengetahui sera kena kanker dan ga bisa hamil.

Gue pun langsung jemput kakak sha pulang sekolah, kita mau ke kantor dirles. Ga lupa gue juga membawa bucket bunga untuk dia, sebagai tanda maaf dan terimakasih karena ga melakukan hal itu.

Gue pun senyum-senyum dalam taxi, ga sabaran mau ketemu suami gilak gue, ga sabaran meluk dan nampol kepalanya. Tapi senyum gue tiba-tiba hilang karena kembali teringat sera....

#Flashback on...

"kita harus keruangan reigns sekarang." ucap gue.

"mau ngapain sih khris, gue udah dari ruangan dia."

"tapi gue belum dengar penjelasan langsung dari dia.."

"khris, udah..semua ga ada gunanya. Pokoknya gue ga mau angkat rahim titik."

"udah kita lihat aja terbaiknya gimana." gue pun mengajak dia kembali keruangan reigns.

Ceklekk...!!

"loh, khristal..sera..ada apa?"

"reigns, gue mau dengar langsung dari lo, apa bener sera kena kan..kanker rahim."

"huft, kalian duduk dulu.."

"reigns..jelaskan sama gue."

"tenang dulu ya, eh letakkan dulu dean dibox sikembar biar dia lebih nyaman disana."

"biar gue aja.." sahut sera, gue pun memberikan dean lalu sera membawanya ke box mainan sikembarnya reigns kemudian sera kembali duduk dengan kita.

"reigns.." ucap gue.

"iya, sera kena kanker rahim bahkan udah stadium 3."

"apa??" sentak gue, sementara sera udah menunduk mungkin lagi menangis kembali. 

"reigns..reigns lo ga bohongkan?"

"ga khris, gue ga bohong kok."

"sera..." lirih gue sambil megang tangannya bermaksud menguatkan dia.

"jadi jalan satu-satunya dia harus angkat rahimnya, dan tahukan resiko dia ga bisa hamil." lanjut reigns.

"reigns apa ga ada jalan lagi? ga usah angkat rahimnya. Plisss tolong sera, lo tahukan mereka sangat menantikan anak."

"gue tahu tapi ga ada jalan lagi. Kalau cuma andalkan kemo..kemo itu percuma, ga selamanya kemo bisa selamat. Itu malah merusak jaringan tubuh lainnya."

"tapi..."

"gue tahu kalian sedih mendengar ini, gue juga sedih, sahabat gue sera alami musibah ini. Tapi gue sebagai sahabat ingin dia bertahan hidup, matikan virus dalam rahimnya."

"kalau dia mempertahankan untuk ga angkat rahim gimana reigns?" tanya gue lagi.

"kalian mau kanker berkembang terus dalam rahimnya? mau lihat sera tersiksa terus? enggakan?"

"hiks..hiks.. gue ga mau reigns..khris gue ga mau angkat rahim." isak sera.

"sera..tenang ya.." ucap gue menenangkan dia.

"semua memang ga mudah sera, sulit memang menerima kenyataan ini, sera gue tahu lo sangat menginginkan anak dari rahim lo sendiri tapi nyatanya rahim kamu bermasalah." lanjut reigns.

"lo mau pergi ninggalin james selamanya hem?" ucapan reigns bikin kami berdua kaget.

"reigns.." tegur gue.

"sera, lo juga harus kasih tahu ini sama james, keputusan ini disepakati sama kalian dua. Pentingkan nyawa lo dan pentingkan james juga."

"semua orang mengharapkan anak, tapi kalau Tuhan ga berkehendak lo ga bisa menolak."

"lo bisa memiliki anak dan merawat anak dari panti mungkin.."

"jaga omongan lo ya, maksud lo gue ambil anak dari panti asuhan? enak banget lo ngomong ya. Sementang lo udah punya anak ya." bentak sera.

"sera..."

"ingat ya reigns, sampai kapan pun gue ga mau angkat rahim, lebih baik gue minum obat atau kemo atau apalah, asal jangan angkat rahim."

"sera...udah.. tenang ya." ucap gue.

"dan satu lagi reigns.., gue harap kerja sama dari lo, jangan pernah kasih tahu masalah ini sama suami gue kalau lo masih anggap gue sahabat." sera pun langsung keluar, gue pun nyusul dia dengan membawa dean.

"reigns maafkan sera, kita juga harus tahu posisi dia. Dan..jangan dulu kasih tahu james, biarkan dia berpikir dulu ya."

"ya khris, gue ngerti kok, hanya aja gue ingin sera bertahan hidup."

"iya gue paham kok, yaudah kita pergi dulu ya."

"iya, kalian hati-hati ya."

#Flashback off...

Itulah pembicaraan terakhir kita dirumah sakit, dan sera sempat gue tenangkan lalu meminta dia untuk pulang istirahat dulu, kemudian gue jemput sha sekolah.

"mama, kita udah sampai kantol papa nih.." suara sha.

"eh, kita udah sampai ya? ya ampun.."

"mama ih.." kesel sha.

"yaudah kita turun ya, ini pak, makasih ya.."

Kita pun turun dari taxi dan masuk kekantor suami gue, namun baru aja masuk kantor udah terlihat papa robert mertua gue, sha paling semangat...

"opaaaa...." kan bener gue bilang, opanya pun melihat.

"hey..." sha pun berlari ke arah opanya, yaelah nih anak ga takut jatuh apa. Gue pun nyusul sama mereka.

"opaa, kakak sha kangen opa..opa udah lama ga main ke lumah." manjanya bergelayut di pundak opanya.

"aduh..duh..maafkan opa ya sayang, opa masih sibuk. Nanti kalau udah ga sibuk kita jalan-jalan, mau?"

"mauuuu opaaaaa, yeah.." girangnya.

"papa.." ucap gue sambil salim.

"nak, duh dean udah besar masa masih digendong mama sih." dean hanya cemberut aja, wkwkwk

"oh ya nak, tumben kalian kesini ada apa ya? mau ketemu dirles ya?"

"iya pa, dirles masih sibuk ya?"

"dia masih meeting tapi bentar lagi udah mau selesai kok."

"oh gitu ya pak, syukurlah.."

"dan apa itu? kenapa kamu bawa bunga? untuk bocah itu juga?"

"wkwkwwkw, iya papa ini buat suami khristal."

"yaelah, enak banget tuh anak dikasih bunga, mamanya aja ga pernah kayak gitu. Ckckck beruntung dirles nak.."

"hehehe, khristal juga beruntung punya suami kayak dirles pa."

"yayaya.., so sweet sekali kalian."

" bentar..bentar, kamu kasih bunga dalam rangka apa? ulang tahun dia kan masih lama, anniversary? kan masih lama juga. Ohhhh jangan-jangan kalian tadinya ada masalah ya?"

"eh..."

"fix, kalian ada masalah ya?"

"eh, hihihi iya pa, cuma salah paham aja kok pa."

"apa anak itu berulah lagi ya?"

"ga papa, bukan salah dirles dan kali ini aku yang salah pa, makanya mau minta maaf sama dia."

"huft, papa berharap masalah selesai ya dan tolong supaya kalian untuk tetap bahagia demi anak dan kalian juga ya."

"iya papa, ini terakhir kok.."

"yaudah kamu masuk aja keruangan dia, kayaknya udah selesai  mereka."

"oh, iya pa.."

"khristal.." lanjut papa.

"iya pa?"

"sini dean, biar mereka sama papa aja. Kamu masuklah kedalam."

"hehehe..makasih papa.." papa pun mengangguk senyum, baiknya mertua gue ya kan dan gue pun langsung lari keruangannya.

****

"Baiklah meeting kita selesai hari ini, semoga bisa berjalan dengan lancar ya." ucap gue.

Begitu selesai, semua pada tepuk tangan dan saling berjabat tangan. Dan masih ada juga masih saling bercengkerama, gue juga masih bicara sama joshua. Namun.....

Ceklekk..!!

"sayang....." teriak seseorang, siapa lagi kalau bukan istri tercinta gue. Syoknya gue, kenapa dia bisa ada disini? teriak tapi bahagia sekali mukaknya. gila kali istri gue...

"khristal..."

"yuhuuuu sayangnya gue..." dia malah langsung lompat meluk gue, kenapa sih dia.

"hey, suara kamu hey..lihat tuh wajah para tamu." ucap gue, dia pun kembali kealam sadar.

"eh," dia pun menoleh kebelakang.

"aduh..aduh maaf pak, bu..hehehe bising ya?" sesalnya sambil garuk kepala, gue mah udah mau ketawa sih.

"yaelah khristal...., lo mah kayak setan aja, datang ga diundang malah teriak heboh lagi. Makan tuh suami lo.." omel joshua.

"diem lo.." balas khristal.

"aisssh, kalau ga sahabat udah gue mutilasi lo."

"josh.." geram gue, sembarangan aja ngomong sama istri gue.

"sayang, hihihi makasih udah bela." nyengirnya, anjailah..

"meeting udah selesai pak, bu, udah bisa keluar ya dari ruangan ini." ucap josh sama para tamu dan tamu pun keluar dari ruangan, sekarang tinggallah kami bertiga.

"heh, anak lo mana? kesini sendiri aja?"

"sembarang lo ngomong, anak gue sama opanyalah."

"ohhh, eh bunga tuh? buat siapa?"

"oh iya, sayang ini bunga buat kamu.." ucap khristal sambi berikan bucket bunga, gue pun heran namun menerima bunganya.

"yaelah, udah tua kalian dua kampret malah udah punya anak lagi anjirr.., sok romantis lagi udah akh, gue keluar aja." kesal josh dan dia pun keluar, gue mah udah kekeh aja.

"sayang.." ucapnya.

"hem.." gue pun kembali duduk berpura megang hp.

"gu..gue mau min_" ucapnya sambil duduk dipangkuan gue.

"halo cantik lagi ngap_"

"hey...hey.., kenapa dimatikan hp gue sih, itu sera lagi nelpon." dia mengambil hp gue bahkan mematikan telponnya.

"apa..apa..hem..apa.." dengan gaya gemesnya.

"sini dong hpnya, ntar sera ngambek lagi."

"sera..sera..sera siapa?"

"ya sera donk, calon mama untuk anak gue."

"sayang maaf...." dia langsung meluk gue erat banget lagi.

"hey..megap nih gue..jangan kencang-kencang."

"hiks..hiks..maaf sayang."

"loh kok nangis sih.." gue akhirnya mengusap punggungnya, dia pun melihat gue.

"ini tuh bunga sebagai tanda minta maaf gue sama kamu.." dia menunjukkan bunganya sama gue.

"makasih buat bunganya dan kamu minta maaf kenapa?" gue mengusap punggungnya.

"minta maaf karena memaksa kamu untuk berhubungan badan sama sera, gue ga mikir keluarga kita bahkan ga mikir perasan kamu." ucapnya sambil milin kancing jas gue.

"kenapa sekarang minta maaf hem? udah terlanjurkan gue berhubungan badan sama sera."

"sayang...ih..." dia malah mukul dada gue.

"lah emang udah kok, gue udah merasa_"

Cupp.... 💋💋

Anjai bibir gue langsung dilahap istri gue, enak sih..gue pun membalasnya bahkan makin ketagihan, anjirlah..!! mungkin karena udah kehabisan nafas, gue pun menghentikannya.

"sayang..gue tahu lo berbohong, gue udah tahu semuanya, gue tahu kalian ga melakukan itu."

"kata siapa?"

"tadi gue ga sengaja jumpa sera diluar, gue sempat minta dia untuk ga berhubungan badan lagi sama kamu, tahunya gue yang dimarahin sera, dia bilang ga ada, malah ngatain gue bodoh lagi. Terus dia bilang ga ada kepuncak dan nelpon dia dimalam dan pagi hari, gue udah tahu semuanta sayang, maaf..."

"wkwkwkwwk, emang enak..emang enak dimarahi sera? SYUKURIN!!  siapa suruh lakukan konyol kayak gitu." akhirnya gue menyerah ngerjain dia.

"kamu sih..kayak beneran terjadi, sikap kamu mendukung kayak ga bohongan."

"rasainlah, salah siapa coba hem? salah siapa?" ucap gue gregetan.

"salah istrinya dirles swidgjer.."

"kamu ya, bisa aja becanda lagi.." gue cubit hidungnya gemes.

"makasih ya sayang karena kamu ga melakukan permintaan tolol gue, makasih kamu masih menjaga kesucian pernikahan kita, makasih suami...."

"sayang..hey dengarin gue ngomong.." sambil mengapit kedua pipinya, yang dimana dia masih duduk dipangkuan gue.

"suami kamu ini cinta banget sama kamu, cinta banget....!! jadi gue ga mungkin dan ga mau melakukan hal gila itu sayang. Gue ga mau menodai pernikahan kita, terlebih mengkhianati CINTA kita berdua. GA AKAN sayang..."

"sayang.." lirihnya dengan mata berlinang.

"cukup dulu gue pernah kehilangan kamu, anak kita. Dan sekarang gue ga mau kehilangan kalian bertiga, GA MAU sayang.. kalian bertiga itu nafas kehidupan gue, AKU MENCINTAI KAMU sayang..."

"hiks..hiks.., aku juga mencintai kamu sayang, sangat mencintai kamu.., makasih udah menjaga kita bertiga dan cinta kita sayang."

"jadi tolong jangan melakukan hal konyol lagi ya? sumpah kemarin itu beneran bikin otak gue mumet tauk. Jangan lagi ya sayang, jujur gue sedih dan kecewa atas sikap kamu kemarin."

"ya sayang, gue janji ga akan ulangi. Dan ini yang terakhir otak ga waras ini hadir."

"wkwkwk ga waras bah, emang ga waras sih.."

"hahahahaha." kami pun kembali tertawa bersama.

"i love you istrinya dirles..." ucap gue serius dengan menatap manik matanya tulus.

"i love you too suaminya khristal.." dia membalas tatapan gue, bahkan udah saling lirik bibir, udahlah mau nyatu kayaknya nih bibir.

"hey...hey.., lanjutkan dirumah aja. Anak kalian belum makan nih kan? ayo kita makan bersama semuanya.."

"eh, papa..." kaget gue.

"dasar bocah, udah punya anak kalian.." kekeh papa.

"papa..., kakak sha udah lapal." rengek  gadis kecil gue.

"oke-oke siang ini kita makan bersama, sini kakak sha papa gendong."

"ga mau akh..kakak sha mau sama opa, noh sama adek dean aja."

"sialan nih bocah.." geram gue.

"sini dean sama papa, kalau udah ketemu opa, papa dilupakan ya kak?"

"iya donk papa.."

"kampretlah..."

"heh, suara kamu tuh dir.." tegur papa.

"eh, maaf papa..hehehe."

Dan kita pun kembali berjalan keluar ruangan dan menuju restoran samping kantor untuk makan siang dengan dean gue gendong dan tangan kiri gue mengenggam tangan khristal, sementara sha digendong papa. Keluarga kami kembali sehat... 😂😅

(Kalau kalian bersatu, romantisnya minta ampun deh, gemesh...

😘😘😘😍😍 Sera sabar ya.., james ga kan tinggalin kamu kok 😢😊😊)

Chapitre suivant