webnovel

APA...???

Baru 3 hari yang lalu aku menyimpan untuk berpura ga tahu dan menahan untuk ga membahas itu, tapi hari ini dia kepergok oleh ku dengan mencoba testpacknya. Apa lagi dan lagi-lagi hasilnya negatif otomatis itu membuatnya kembali menangis, aku beneran udah ga tahan lagi.

"sera.."

"eh," tampak dia kaget dan menyembunyikan alat itu dibelakang badannya.

"kamu nagapain?" ucapku datar.

"ga ngapain kok james.." gugupnya.

"kamu udah pulang? kok ga ngabari aku sih sayang?" tanyanya lagi, aku tahu dia mencoba mengalihkan.

"ga ngapain kok mata kamu sembab? kamu menangis?"

"eh..e..engga kok, ini mata aku kelilipan tadi. Hehehe." aku pun menghela nafas kasar.

"sini..." ucapku sambil mengulurkan tangan.

"apanya sini?"

"aku bilang sini sera.." geramku.

"kamu kenapa sih james, kamu ada masalah?"

"iya, aku ada masalah dan masalahnya adalah kamu."

"james.., aku kenapa? aku baik aja kok."

"keluarkan barang dibalik badan kamu." tampak dia kaget.

"barang apa sih? udah deh.., kamu kecapekan jadi ngaur gini."

Dia beneran keras kepala dan bertahan untuk ga memberikan barang kecil itu padaku dan aku langsung mengambil paksa barang kecil itu dari belakang badannya.

"INI APA? INI APA...?? " ucapku emosi.

"james.." cicitnya.

"KAMU MASALAHNYA DAN BARANG SIALAN INI..!!" kembali dengan nada keras sambil menunjukkan testpacknya didepan wajahnya.

"hiks..hiks.." isaknya ketakutan.

"INI YANG KAMU BILANG BAIK-BAIK AJA HAH??"

"james..." lirihnya takut.

"harus berapa kali aku katakan sama kamu, aku sabar menantikan anak, aku ga memaksa kamu untuk memberikannya secepat ini." aku menurunkan nada kerasku saat melihat dia terisak ketakutan.

"maaf james.."

Aku menggeleng kepala, ga habis pikir sama sikapnya. Ga ingin semakin membludak emosiku, aku pun langsung keluar dari kamar mandi dengan membanting pintunya.

****

Betapa kagetnya aku saat melihat james udah berada dikamar mandi dan saat dia manggil namaku, aku langsung menyembunyikan testpack ini dibalik badanku. Aku ga mau dia mengetahui kalau aku habis menggunakannya apa lagi aku menangis pasti dia sangat marah.

Namun naas, hari ini aku kepergok sama dia. Jantungku udah deg-degan ketakutan, aku berkali-kali mengalihkan pembicaraan, namun dia tahu kalau aku berbohong ditambah lagi dua meminta barang yang aku sembunyikan.

Dia berhasil mengambil secara paksa barang kecil itu, terbongkar sudah yang aku sembunyikan ini. Aku melihat aura marah dari wajahnya dan untuk pertama kalinya membentak aku. Aku tahu kalau aku yang salah, tapi entah kenapa hatiku menciut saat dia beneran marah dan bentak aku, aku pun menangis dia pun meninggalkan aku disini dengan membanting pintunya.

"hiks..hiks.., maaf james..maaf bikin kamu marah lagi." ucapku.

Aku kembali menangis dikamar mandi, sedih rasanya kita jadi berantam kayak gini. Aku pun keluar dari sini untuk menemui dia.

Terlihat dia sekarang berdiri dibalkon ruang tengah sambil merenung. Aku tahu dia menyesali telah kasar padaku.

Dengan penuh keberanian aku memeluk dia dari belakang. Tampak dia kaget namun kembali biasa aja, bahkan dia ga memegang tanganku yang melingkar diperutnya.

"maaf...maaf james.." lirihku dengan mata berlinang.

"aku tahu salah, aku telah berbohong sama kamu.."

"lepaskan tanganmu.." degh.!! kok sakit ya sama ucapannya.

"james.., maaf..." aku semakin mengeratkan pelukannya.

"percayalah james, aku juga sakit melihat kita berdua kayak gini. Aku..aku hanya takut ga bisa memberikan kamu anak, aku lagi-lagi mengecewakan mu. Aku minta maaf james.." air mataku kembali jatuh.

"aku ingin kamu bahagia james, kalau seandainya aku ga bisa berikan kamu anak, kamu bisa pergi ninggalin aku. Hiks..asal wanita kelak nanti bisa berikan kamu anak, aku ikhlas kamu tinggalkan." ucapku bergetar.

Drap...!!

"kamu jangan ngomong gitu sayang, sampai kapan pun aku ga akan pergi ninggalin kamu." james berbalik dan memeluk aku, tangisanku pun pecah.

"hiks..hiks, tapi kamu harus bahagia james."

"engga sayang, justru ucapan kamu ini menyakiti hatiku, permintaan gila kamu ini buat aku ga bahagia." dia mengapit kedua pipiku untuk menatap dia.

"saat kamu masih kekasihnya dirles, saat kamu menjadi tunangan dirles, saat kamu memilih membatalkan pernikahannya, dan saat kamu dalam kesendirian, aku tetap sabar menunggu kamu sayang, selama 4 tahun itu aku tetap mencintai kamu. Dan pada akhirnya aku menikahi kamu itu jauh lebih bahagia."

"james.." lirihku.

"jadi bagaimana bisa aku bahagia tanpa kamu sayang? bagaimana bisa aku bahagia pergi meninggalkan kamu? itu ga akan bisa sayang."

"hiks, tolong sayang..tolong jangan menyakiti hati kamu dan hati aku. Aku terlalu mencintai kamu sayang.., masalah anak? bersabarlah sayang..., jangan memaksa yang membuat kamu stres kayak gini." aku melihat james juga meneteskan airmata.

"maafin aku sayang, udah buat kamu tersinggung sama ucapanku. Aku juga sangat mencintai kamu, aku akan bersabar untuk menantikan anak." ucapku sambil menghapus airmata james.

"janji ya jangan mengucapkan kata gila tadi?"

"iya..aku janji sayang."

"dan janji jangan melakukan dengan sembunyi kayak tadi, karena itu kamu akan menangis."

"i..iya sayang aku janji."

"makasih sayang.." ucap james dan kembali memeluk aku.

"hiks..aku yang harusnya berterimakasih sama kamu, makasih suamiku.." james pun mengangguk sambil mengecup hidungku berkali-kali.

"hihihi, geli sayang.."

"nah gitu donk, kan cantik kalau ketawa. Jangan nangis lagi ya sayangku..."

"tergantung nangisnya sayang, kalau bahagia masa ga bisa menangis sih.."

"oh iya ya.., hahaha.."

"eh, udah jam 8 nih makan yok suami.."

"wkwkwk, ada yang lapar nih kayaknya."

"hihihi, iya aku udah lapar.."

"kamu sih, dibilang kalau aku pulang agak lama, makan duluan aja tapi ga mau." ucapnya sambil kita berjalan kedapur.

"ya kan, aku maunya makan sama suaminya gimana donk, aku kan setia nunggu suaminya pulang."

"sosweet amat sih.." tanganya malah gelitikin pinggangku.

"hahaha, udah akh jangan gelitikin..makan dulu.." aku langsung lari kedapur, dia hanya kekeh dan tetap berjalan kedapur. James pun duduk dimeja sambil menunggi aku menghidangkan makanannya.

"tada...., mari kita makan.." ucapku heboh.

"yuhuuu, ayam gulai..enak nih kayaknya. Mari kita makan sayang, ga sabar nih."

Aku pun menyendokkan makanannya kepiringnya dan piringku lalu kita pun berdoa, dan berlomba melahap makan malama ini.

Aku sesekali kita menatap James, suamiku ini selalu bisa meredamkan emosiku, menyadarkan tiap kesalahanku, bahkan bisa kembali membuatku tersenyum.

****

Sejak dua hari yang lalu mendengar pembicaraan serius dirles dan james, jujur aku kembali kepikiran. Aku jadi mengerti frustrasinya sera yang menimpanya sekarang.

Aku, aku..aku jadi teringat dengan suamiku,  ntah kenapa sosok dirles terlintas dipikiran ku. Aku sebenarnya gelisah juga ingin menyampaikan sesuatu sama dia, aku tahu ini pasti sangat mengejutkan dia. Tapi disatu sisi aku ingin menolong mereka.

"dir..."

"hem?"

"gue mau bicara.." dirles pun melihat gue.

"ya bicara aja, kok kayak izin gitu sih.." yang tadinya rebahan dikasur jadi duduk sambil menatap dia serius.

"ada apa sayang? kok diem lagi sih?"

"kamu..kamu sayang sama istri?" tanyaku yang membuat dia heran.

"apa sih, ya sayanglah..bahkan cinta.." aku pun kembali diam.

"hey, kok diem lagi sih? kenapa bertanya seperti itu hem?" sekarang dia mengusap rambut gue.

"aku, aku mendengar omongan kamu dan abang james kemarin dikantor."

"loh, jadi kamu menguping gitu?"

"bukan menguping hanya aja aku pengen tahu kalian bicara apa."

"iya, dan udah dengar pembicaraan kita kan?"

"iya.., aku udah dengar semuanya.."

"hem, trus yang mau kamu omongkan apa? dari tadi ga nemu omongan kamu."

"hem..ham..ka..kamu.."

"apa sih sayang? ngomong jelas donk."

"kamu berikan sera anak.." ucapku lancar dengan menatap dia serius.

"apa?" kagetnya syok.

"iya, berikan sera anak."

"hahaha, ngomong apa sih. Ya suamilah berikan dia anak kok malah gue, atau gue hamilin kamu lagi terus anak dalam kandungan kamu dikasih sama dia? ngaur kamu." dia masih anggap ini lelucon.

"dirles, maksud gue.."

"maksud kamu apa?"

"maksud gue, kamu berhubungan badan dengan sera. Gue yakin sera akan mengandung anak kalian berdua."

"APA???" teriaknya spontan.

~••~••~

(James mah jadi suami aduhai..😊😍😍😘😘

Nah loh kan, apaan sih khristal ini.?? 😯😑😰)

Chapitre suivant