webnovel

Luka yang terlalu dalam

Setelah mereka semua pada pulang, kami kembali keseperti biasanya lalu pamit sama dia buat masuk kamar duluan. Dan sekarang gue udah dikamar tepat nya dibalik pintu kamar. Gue dari tadi senyum sendiri dikarenakan Dirles berterimakasih sama gue buat tadi malam terlebih lagi dia mengucapkan selamat malam sama gue yang untuk pertama kalinya.

"ekh, kok jadi gue senyum ga jelas gini sih." ucap gue dengan senyum sendiri.

"ihhh, sadar Khris...sadar...semuanya belum terbukti dia punya perasaan sama lo, jangan baper dulu, oke.." kata gue dengan berusahan tenang.

"okey, dari pada mikirin yang tadi, mending gue mandi dulu deh, habis tuh masuk kamar Dirles, seperti biasa beri cium selamat malamnya Hihihi.."

"udah jam 01.30, kayaknya dia udah tidur deh." ucap gue sambil mondar mandir dikamar. Dan gue pun menuju kamar nya, gue buka dengan sangat pelan pintu kamarnya.

Ceklek....!!

"akhirnya dia udah tidur juga." bisik gue sambil menuju kasur dia.

"hai sayang, lagi-lagi bobonya tenang banget ya, hem..., gue senang banget loh tadi malam, kita kebanyakan berdua, mulai dari games sampai acara manggangnya." ucap gue seperti biasa sambil ngelus rambutnya.

"sayang, makasih ya soalnya hari ini lo juga bersikap baik sama gue, ga galak apa lagi nolak dekat sama gue."

"makasih juga, buat sikap posesif lo ke gue tadi. Hihihi.., walau gue ragu sih, apa tuh bener dari hati lo atau cuma cemburuin James."

"sayang, apa lo tau ga tadi malam tuh adalah hari bahagia buat kita tepat buat aku sih. Hehehe, tadi malam tuh hari anniversary pernikahan kita yang 1 bulan loh, sebenarnya gue pengen ucapin aniversary ke lo tapi lagi-lagi gue takut bilangnya, karena gue tau lo pasti ga suka." ucap gue mulai sedihnya.

"tapi ga apa kok, kalau pun lo ga ingat apa lagi mengucapkan karena gue ngerti kok apa sebabnya. Tapi izinkan gue ya buat ucapin ke lo ya? Sayang.. selamat satu bulan pernikahan kita ya..😊"

"gue boleh ga jujur sama lo? gue selalu berdoa supaya pernikahan kita selamanya bertahan sampai maut memisahkan. Selain itu, gue sebenarnya berharap ada bayi kecil dirumah kita seperti doa dari Josh, Julia dan James tadi..hiks..hiks.." lirih gue mulai terisak kecil 😢

"hiks..hiks.., tapi spertinya harapan gue pupus, karena gue tahu lo ga mengharapkan bayi dari gue, hiks..hiks.." isak gue pelan.

"sayang..apa sampai sekarang lo ga punya perasaan sedikit sama gue? Setelah hampir seminggu kita mulai terbuka dan berbaikan?"

"bodohnya gue, gue tetap menunggu sampai lo bener-bener melepaskan gue nanti,hiks..hiks.."

"hahh, apa pun keputusan lo, gue tetap mendukung. Asal lo bahagia gue juga bahagia..."

"baik lah, hari ini gue cukup curhat sama lo, gue balik kamar dulu ya sayang selamat malam sayang dan i love you suami..💋" ucap gue sambil cium keningnya.

****

Hari demi hari, minggu demi minggu bahkan bulan demi bulan, rumah tangga kami masih seperti biasa, belum nampak tanda-tanda kalau Dirles mulai ada rasa sama Khristal. Ini udah 4 bulan mereka menaungi bahtera rumah tangga. Malah ini adalah bulan pernikahan mereka yang mulai nampak konflik. Kesalah pahaman Dirles dengan khristal mulai terjadi.

Ceklek...!!

"ekh, lo udah pulang Dir? Kok cepat amat ya?"

"ga usah sok baik deh lo.." ucap Dirles dengan nada ketusnya.

"mak...maksud lo apa dir? Sok baik apa sih?" ucap gue mulai paniknya.

"ga usah sok bego lo ya, lo kan yang lapor sama sera kalau kita menikah? Iya kan?"

"dir.." belum lagi gue selesai bicara udah dipotongnya.

"JAWAB!! " bentaknya, blassssshh air mata gue pun jatuh. Sakit ya Tuhan dibentaknya setelah kita udah 3 bulan ini baikan.

"dir, kenapa lo nuduh gue?" tanya gue dengan sesaknya.

"karena cuma lo, ya cuma lo yang ga suka kalau gue berhubungan dengan sera." bentaknya lagi.

"kenapa lo setega tuh sama gue dir? Sementara dari awal lo tahu bahkan sebelum kita nikah, lo tahu gue dukung lo bahkan bantu lo supaya dapatin sera., hiks..hiks.. Kenapa sekarang lo nuduh gue?" ucap gue dengan air mata terus mengalir.

"halaah, banyak bacot lo. Itu kan dulu, buktinya sampai sekarang lo ga bantu gue dapatin Sera kan? MUNAFIK lo.." ucapnya sambil nunjukin wajah gue.

"lo jahat Dir, jahat Dir...lo jahat Dir.." balas gue sambil mukul dadanya.

"sana lo, ga usah sentuh gue.." duarrrrr...!! Sakitnya Tuhan ucapan dia. Dituduh, difitnah, dicampakkan sekarang dijatuhkan.

"ingat ya, walaupun hari ini Sera lagi marah sama gue, bukan berarti gue nyerah dapatin Sera. Gue akan membuat dia percaya dan kembali dengan gue. Jangan harap gue nyerah dan mencoba pertahankan pernikahan bodoh ini." ucapnya dengan nada ngancam. Ga lama dia pergi ninggalin gue yang terduduk menangis dilantai.

"hiks...hiks...bukan gue Dir, hiks..hiks..bukan gue yang bilang sama Sera bukan gue Dir, hiks..hiks.. sakit banget Tuhan.. sakit rasanya hati ini, sakit rasanya denger semua ucapannya...hiks..hiks.." tangis gue pecah sambil megang jantung ini.

****

Braakk...!!

"arghhh...bangsat....!!"

"siapa lagi Khris selain lo? cuma lo yang ga suka liat gue sama sera setelah kita."

"hari ini gue sama sera bertengkar hebat khris, semua pasti karena lo, sampai dia ga mau denger penjelasan gue.aarghh..." emosi gue sambil mukul meja.

"gue ga percaya sama omongan lo tadi khris, buktinya setelah kita nikah lo ga pernah bantu gue dapatin Sera. Dasar MUNAFIK lo Bangsat..!!"

"asal lo tau ya, jangan pernah berpikir kalau gue akan pertahankan pernikahan ini. Jangan mimpi Lo..!" ucap gue dengan nada sinisnya.

"gue pastikan ga lama lagi gue akan ceraikan lo, lo tunggu aja bentar lagi..dan hentikan sandiwara lo selama ini yang pura baik dengan gue. Gue tau dibalik ini ada rencana busuk lo."

****

Setelah pertengkaran luar biasa kami, gue kembali kekamar menangis dan menangis. Itu lah yang bisa gue lakukan sekarang. Bener-bener hilang semua harapan. Sekarang gue dapat melihat wajah buruk dengan mata sembab dicermin, lagi-lagi gue menangis, betapa hancurnya gue sekarang, betapa miris nya kehidupan cinta gue, betapa ga diharapkan nya gue.

"Dir, kita uda belasan tahu bersama, kita udah saling kenal dalam, udah tau sifat masing-masing. Tapi kenapa tadi lo ga mengenal diri gue? Kenapa lo ga percaya sama gue?" ul

"bahkan lo lebih percaya orang lain dari pada gue, gue sakit hati Dir dan seharusnya gue yang marah sama lo."

"mengingat omongan lo tadi, gue minta maaf Dir, gue bukan ga da niat bantu lo dapatin dia. Hanya saja gue masih mencoba menguatkan dan menyiapkan hati gue dulu Dir, setelah itu gue baru memulai bantu lo. Andai lo paham dir alasan gue belum bantu lo, dan andaikan lo tau dir kalau gue cemburu liat lo sama dia. Hiks.. Hiks.."

"tapi sekarang, detik ini gue udah bener-bener menyiapkan hati. Gue akan buktikan ke lo bahwa gue tulus bantu lo dapatin Sera."

"kemarahan lo tadi udah menjelaskan bahwa lo sampai sekarang ga punya perasaan sedikit pun buat gue."

"hufftt, saat nya gue buktikan ke dia bahwa gue akan bantu dia dapatin sera. Maafin gue ya Dir kalau ternyata itu terpendam dihati lo.."

"Julia, James dan Josh.., maaf sepertinya usaha gue gagal dan kali ini gue bener-bener mnyerah, gue hanya ingin secepatnya buat dia bahagia."

"Dir, izinkan gue buat tetap mencintai lo ya....sekarang esok dan selamanya.." ucap gue sambil menghapus air mata. Setelah itu gue kembali kekasur tidur karena kelelahan.

Chapitre suivant