webnovel

Games Ter-unyu

Hadeh, ada aja ide josh ini lah, games pertama tadi kripik lidi dan sekarang gamesnya lebih rumit lagi. Gimana ga rumit coba, kali ini gamesnya bertahan berdiri diatas kertas koran yang dimana tiap level kertas semakin lama makin dilipat dan ujung jari kaki pun ga boleh keluar dari kertasnya.

Lebih berbahayanya ini sama pasangan lagi. Bisa bayangkan kan gimana kalau lipatan semakin kecil kita harus punya cara bisa bertahan diri.

"sekarep lo lah josh, seenak jidat lo buat gamesnya, gilak... " sewot gue.

"halah, bilang aja lo takut gamesnya kan? cemen lo.. " ledek josh.

"sikampret ini, siapa yang takut coba. Gue cuma heran aja sama ide lo itu. "

"trus gimana kita bisa berdiri coba dikertas yang dilipat? Uda telapak kaki pada gede semua apa lagi kaki lo josh." tanya julia.

"wahh, luar biasa ente hina telapak kaki gue ya. Gini-gini kuat buat nendang bokong lo."

"aisshhhh,, kurang asem lo ya. "

"udah udah, ini udah semakin malam bentar lagi manggang. Gue harap ini games terakhir. Kebanyakan cerewet sih dari tadi. Ayo kita mulai gamesnya. " ucap james.

"eeeheee, ini nih kalau kita ganjil. otomatis 1 ga punya pasangan. Kali ini kita hompimpan aja deh. siapa yang 2 sama tu pasangannya, kalau 3 yang sama diulangi lagi, oke?"

Hompimpan..

"busyettt..bisa gitu sekali semua tangan tertutup.., ulang..ulang.." ucap josh

Hompimpan..

"anjirr, kok sama lagi sih semua, kalian bisa ga sih ga ikutin gue ? " timpal josh kembali.

"ekh, kampret.., lo kali yang ikutin gue, ngintip lo ya?" protes gue.

"imposible banget bisa sama gitu, kali ini serius donk." balas julia.

Hompimpan..

"yesss..., gue sama lo lagi jul.." semangat josh.

"isshh, kok ama lo lagi sih." ngambek Julia.

"itu lah namanya jodoh adek Julia." gombal Josh.

"hemm, suka lo ngomong deh. Ekh, kalian tiga yang sama, ulangi lagi kalian. Hati-hati jangan sampai Dirles sama James. Wkwkwk.."

"njirr,, jijik gue kalo sama dia, hey James lo buat tangan apa nanti? Biar gue ga ikutan lo."

"lo pikir gue juga mau sama lo? Khris lo buat tangan terbuka ya, biar kita sama."

"hey, enak aja lo ngatu-ngatur dia. Engga boleh."

"hahaha, gimana ya Dir, kalau James pasangan sama Khristal. Lebih unch..unch pastinya dari pada kalian tadi."

"diam lo kampret. Ayo kita mulai.."

Astaga gue jantungan ini, kalau sempat dia sama Khristal bahaya lah, bisa keenakan tuh sijames. Trus mereka semakin baper lagi dan James semakin nekat dekati Khristal. Ga bisa dibiarkan ini. Aduhh, gimana bisa gue tebak mereka tangan apa nanti. Semoga aja lo buat tangan terbuka Khris,, pliss...plis...

Hompimpan..

"huahhhh, yesssss gue sama Khristal..., yeah..yeah.." sorak gue.

"wow, hebat lo bro bisa gitu sama dengan Khristal. Jodoh itu bro.." sahut josh.

"eehhh, bego lo ya. Kami kan suami istri ya pasti udah jodoh lah."

"dan lagi-lagi gue kalah ya, 2 games ga gue ikutin." ucap James dengan wajah sedihnya.

"bro, gue sengaja kalah biar lo tetap bareng Khristal. Gue senang liat kalian tetap bersama. Dan lo khris, gue tahu lo pasti senang bisa lebih banyak waktu dan lebih dekat lagi sama suami lo. Ya kan dek?" ucap james dalam hati yang ga diketahui orang.

"wkwwk, sory bro...ga nasib lo sama khristal." ledek gue.

Akhrinya gue lega, karena gue pasangan lagi sama Dirles. Gue juga ogah kalau sama James. Iya kali gue nempel sama dia mendingan nempel sama suami gue lah. Duhhh, plisss Dir lo buat tangan terbuka. Yessss.... Kita sama.

"games ini dibarengi dengan musik, biar lebih seru. Ayo kita mulai,dan lo james lagi-lagi jadi juri. Sory bro... Wkwkwkwk." ucap josh yang dibalas dengan acungan jempol dari James.

"musikkkkkk..."

🎶🎵🎤📼📀

"hahahaha, kita 4 masih bertahan.." teriak Josh.

"seru juga ya Josh." teriak Julia.

"yoi.., sekarang lipat dua korannya.." teriak josh balik.

"hahaha, aduh Josh udah mulai susah ini, jangan goyang ya.."

"tenang sayang abang ga akan goyah kok."

"prett.."

"yuhuuiii....masih bertahan juga, lipat lagi korannya.."

"ekh, josh kaki kita jangan sampai keluar."

"lipat lagi bro, udah 3 tahap kita bertahan, udah mulai goyah gue ini. Hahahah, astaga payah ini.. Heiii.. Heiiii.. Aaahhhh..."

GUBRAK..!! Dan mereka pun kalah sementara kami...

"musikkkkkkkk...." teriak josh.

🎶🎵🎤📼📀

"dir, seru juga ya.." ucap Khistal dengan senangnya.

"yoi,, ini belum susahnya.. " ucap gue ketelinganya karena musik yang lumayan kuat.

"iya, kita harus menang." teriak dia balik. Gue pun cuma ngangguk bersamaan mendengar perintah dari Josh.

"haduhh, Dir ini gimana?" Panik dia.

"sini lo lebih dekat lagi dengan gue." ucap gue dan dia pun lebih mendekat kearah gue meski agak ragu-ragu. Dan sekarang perintah dimulai lagi.

"dir, ini gimana lagi? Kertasnya semakin kecil, sepertinya cuma bisa 2 kaki aja, apa kita harus nyerah aja ya?"

"gue ga mau kalah, sini pijak kaki gue aja. Biar gue yang pijak korannya."

"eh, jangan Dir, nanti kaki lo sakit. Ga usah ya."

begitu dia mau balikkan badan. Gue langsung tarik rangkul perutnya dan punggungnya pun bertubrukan dengan bidang dada gue. Tampaknya dia kaget, lalu gue bisikin ke dia.

"selagi masih ada cara jangan pernah menyerah, oke." bisik gue dengan lembutnya tepat dibelakang telinganya, ga lama dia pun mengangguk dan gue langsung membalikkan badannya supaya berhadapan sama gue.

Disaat dia menghadap gue, dia malah ga berani natap gue, pandangannya malah kebawah kaki. Gue tahu dia tadi nolak melanjutkan gamesnya mungkin dia pikir gue marah kalau dia dekat gue. Dia pasti berpikir kalau gue ga suka atau jijik dekat dia.

Selagi dia masih menatap kebawah, gue malah senyum-senyum liat diam gemesh tau. Akhirnya gue angkat dagunya supaya liat wajah gue. Lucunya anak ini meski wajahnya keangkat tapi bola matanya masih liat kanan kiri. Grogi kali ya.. 😁

"khris, lihat gue donk." akhirnya dia melihat gue, cukup lama kami saling memandang.

"kita punya cara kok ngatasinya. Lo mau tau caranya?" dia pun mengangguk. Dan gue langsung menarik pinggang nya sedikit keatas supaya lebih dekat ke gue. Tepatnya dada kami saling nempel.

"ekh, Dir.." sontaknya kaget.

"lo pijak kaki gue, dan kita pasti bertahan." dia pun melakukan intruksi gue.

"ya kali Khris tangan lo nangkring diudara, sini lo alunkan tangan lo dileher gue. Biar lo ga jatuh juga." ucap gue sambil melipatkan kedua tangannya dileher gue.

"i..iya.." jawabnya pelan.

Musik masih berjalan. Kami masih bertahan diri. Kaki gue mulai pegal sih. Ga lama gue mendadak kesetrum, gimana ga kesetrum coba, tangan yang tadi cuma mengalun di leher gue sekarang telapak tangan mengusap lembut leher gue. Untung masih bisa nahan kalau ga bahaya. Gue pun berdehem.

"lo pasti udah kesakitan ya Dir? Kita kalah aja yok." ucap dia dengan senyumnya sambil ngusap leher gue. Gue cuma menggelengkan kepala dan mau bicara takut gemetaran. Hufttt, perintah dimulai dan kita henti sebentar buat lipat koran lagi.

"aduhhhhh, yang ketiga aja udah susah amat. Gimana lagi ini. Cuma bisa satu kaki ini namanya mah.." panik Khristal. Dan gue pun tertawa.

"kok lo tertawa sih, tadi aja lo udah mulai kesakitan gue mijak kaki lom gimana dengan cara ini coba." omel nya.

"udah siap ngomelnya." balas gue dengan gaya bossy nya.

"ihhh, aaahhhhkk..." jeritnya.

"Dir..Dir...plisss jangan gini, nanti lo makin kesakitan dan kita jatuh." ucapnya dengan nada khawatir.

"cuma cara ini yang bisa, lo ga usah khawatir, gue masih kuat kok. Nih bentar lagi kita menang kok."

Koran yang cuma bisa dipijak 1 kaki. Tahu cara apa gue buat? Gue injak kaki sendiri dan langsung gendong dia. Dia refleks mengalukan tangannya leher gue dengan eratnya.

"Dir, maaf..."

"kenapa lo minta maaf sih?" ada-ada aja ini anak.

"gue udah injak kaki lo, pasti udah memar itu kaki lo. Apa lagi ditambah lo gendong gue kan makin berat."

"makanya lo diam, jangan lasak ntar jatuh. Peluk gue lebih erat biar ga jatuh." dia pun semakin mengeratkan pelukan leher gue itu membuat gue jadi terkekeh karena dia juga menenggelamkan wajahnya dilekuk leher gue. Saking gemeshnya gue pun ikut menempelkan pipi gue ke pipi dia.

Kesadaran kami tiba bukan karena suara musik yang berhenti, bukan juga karena teriakan julia, tapi bliss cahaya kamera yang menyadarkan kami. Ternyata kami terbawa suasana lgi. Akhirnya gue menurunkan khristal .

Gue heran ngelihat mereka semua tiba-tiba senyum mesem gitu. Ada apa sih? Gue lihat Josh menaik turun kan alis dengan arah pandangan ketangan gue. Begoooooo lo Dir, ya iya lah diledekin. Tuh kedua tangan masih aja keenakan nangring diperut khristal malah dia juga megang tangan gw lagi. Pastilah mereka senyum gitu...... Terserah mereka deh, yang penting dua games ini gue seneng banget bisa berdua sama khristal, thank Josh.. You are the best.

Chapitre suivant