Sesuatu seakan meledak dalam hati Toto ketika ia melihat apa yang terjadi begitu cepatnya. Apa yang semula adalah benteng es terbuat dari logika murni, hampa dari perasaan apa pun, mendadak menyala bagaikan api putih! Kemarahan murni mengirimnya menerjang ke arah Wander!
"JANGAN!" Sebuah teriakan datang dari sisinya, tapi Toto tidak mendengarnya lagi!
Wander hanya menatap ke arah Toto dan mendadak Toto terpental bagaikan tertembak lusinan anak panah! Badannya terlipat-lipat, lalu ia terpental dari kudanya!
Anehnya, tiada seorangpun yang berani bergerak! Semua orang bagaikan lumpuh, hanya bisa memelototi kejadian-kejadian aneh di hadapan mata mereka…
Bunyi dering yang menakutkan itu kembali, ketika pedang Toto juga mendarat ke tangan kiri Wander seperti hidup. Wander tertawa sinis, "KALAU KALIAN BERANI MEMBURU PENGUNGSI, AKU AKAN DATANG."
Para prajurit dicengkam rasa panik dan tidak berdaya, akan tetapi mereka mulai bisa bergerak. Sebagian mulai menolong Toto dan Sulran…
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com