Jantung Laura berdegup kencang ketika merasakan nafas Arjuna di wajahnya cantiknya, wajahnya bersemu merah muda karena hal itu. Arjuna juga merasakan degup jantungnya lebih cepat karena itu dia segera melepas seat belt Laura dan mendorong pintu di sebelah Laura agar terbuka.
"Maaf, aku tidak ikut keluar," bisik Arjuna di telinga Laura sebelum menarik wajahnya.
"Oke gak papa, aku turun dulu, Mas. Thanks." pamit Laura sebelum turun dari mobil.
"Hati-hati, nanti kalau sudah selesai kamu segera mengabari aku akan datang menjemput," Arjuna membelai kepala Laura.
"Oke," jawab Key singkat
Arjuna hanya tersenyum dan mengangguk pada Laura, dia masih tersenyum saat melihat Laura berbincang dengan teman-temannya sambil memasuki gedung di depannya. Arjuna baru melajukan mobilnya setelah Laura tak lagi terlihat di matanya.
Arjuna menatap jam tangannya dan segera pergi menuju cafe Mutiara karena sebentar lagi dia akan mengadakan meeting dengan para direksinya di sana.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com