webnovel

Blighted Ovum

Mendengar pertanyaan Aldo untukku, Maya segera tertawa dan mengatakan kalau aku sudah menikah. Melihat wajahnya tampan Aldo sudah menjadi gelap membuatku tak bisa menahan senyumku. Mungkin karena waktu itu aku tak pernah mampu menangkap sinyal cinta yang dikirimkannya dengan perhatiannya yang lebih karena itu dia mencoba lebih terbuka.

"Dengan siapa?" rajuknya.

"Teman kuliahku dulu." jawabku santai.

"Perawat?" katanya terkesan meremehkan.

Aku hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Oh, syukurlah, tadi aku pikir kamu menikah dengan Rizki." kata Aldo kemudian.

"Memangnya kenapa kalau dengan Rizki?" tanya Maya membuat Aldo menatapnya.

"Sepertinya Jakarta telah mengubahmu, dok. Rasanya dokter Aldo yang kukenal dulu tidak seterus terang tadi," aku tertawa.

"Kamu juga berubah, Zie. Kamu tidak pernah seceria ini sebelumnya.," Aldo menatapku cukup lama.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant