webnovel

Chapter 2: Subtle Arrow

Beberapa hari kemudian Paez dibawa ke Amerika dan dimintai keterangan, Bahkan Hazashi berhasil meminta tech support berupa Adaptive Camo dan beberapa barang lain. "Persiapkan diri kalian untuk mission berikutnya, intel yang akan menyusul." kata Hazashi sambil memberikan Adaptive Camo ke team nya. Vergil berserta Sting dan Sayaka segera menuju ke ruangannya dan bersiap, Sayaka menuju kamar mandi perempuan dan bersiap untuk bertugas, Vergil dan Sting bersiap di ruangan mereka. Setelah bersiap Vergil menyiapkan Adaptive Camo dan mengaturnya agar bisa sycn dengan pergerakan, Setelah selesai bergantian Vergil membantu Sayaka menyiapkan Adaptive Camo, sementara Sting duduk di ranjangnya. "Sepertinya mobil V12 cukup menarik, setelah ini mau beli mobil." kata Sting, "kau iini sekarang ada di base, kan di kota." balas Vergil ke Sting, "ok sudah....coba sekarang." kata Vergil sambil menepuk pundak Sayaka, "Tidak perlu mobil saat ini Sting.." kata Sayaka, "Hanya memberi tahu~ mumpung ada penawaran bagus~" kata Sting yang menghisap permen, Sayaka mengaktifkan Adaptive Camo dan Adaptive Camo tersebut bekerja sepenuhnya. Hazashi berjalan ke ruangan bersama pilot perempuan menuju ke kabin dimana Team 12 sedang bersiap, berjalan dengan santai sambil berbicara masalah masuk ke wilayag penyusupan. "Jadi berapa lama Team untuk bersiap?" tanya sang pilot, "Persiapan? sekitar 30 detik." kata Hazashi sambil membuka pintu kabin". Terdengar suara musik rock yang cukup keras, karena sedang bersiap, Vergil bersama Sayaka dan Sting sedang mencoba Adaptive Camo mereka. "Sepertinya mereka berhasil membuat alau itu bekerja." kata sang pilot, "Kita dapat lampu hijau untuk bergerak, segera berkumpul." kata Hazashi yang mematikan radio dan segera memberikan MRT, "Tech Division cukup hebat sampai kau bergerak terlalu cepat untuk sesuai~Apa tugasnya?" kata Sting, "Warlord yang bersembunyi di camp pengungsian. sepertinya dia dapat supplyer yang sama seperti di South Osea Federation. Intel ada di MRT." kata Hazashi, Team 12 segera berdiri dan meninggalkan kabin untuk bertugas

Intel Detail:

Orang yang kalian bawa, Paez, membertahukan ratusan nama. Sebagian besar dari mereka adalah pemain baru hingga menengah di South Osea, tetapi kami berhasil menemukan 1 koneksi yang tidak biasa. Kita akan menuju ke South Savana. Perlengkapan Paez adalah bagian dari Pengiriman besar. Yang lain menuju ke Zazambi, ke orang yang bernama Dede Macaba. Macaba adalah Warlord dari Angolan dan kriminal perang; dia melarikan diri dari Angolan dan melintasi perbatasan ke Zazambi, dan dia menyiapkan sebuah workshop ditengah camp pengungsi. Dia mendapat sebuah paket yang masih segar. Artinya Macaba adalah ahkir dari pengiriman. Tugas utamamu adalah intel pada sumber kiriman tersebut. Kesempatan kita sangat terbatas, kita harus melakukan serangan pada siang hari, kontak lokal akan membawamu ke kemah. Cari Macaba, cari kirimannya, dan cari sumbernya dari mana.

1 Kilometer dari tempat pengungsian banyak orang berjalan dengan membawa barang mereka karena desa tempat mereka tinggal dikuasai oleh pasukan Macaba, dan ada truk pickup putih berjalan mengawal para pengungsi adalah pasukan Macaba dan bersenjata AK-76 dan AK-47. Truk tersebut berhenti dan salah satu anggotanya turun karena melihat seorang wanita dan menunjukan gerak bahwa pria tersebut menyukai wanita tersebut, 2 orang temannya segera memberi tanda bahwa mereka sedang ditunggu tetapi pria tersebut meminta kedua temannya pergi duluan. Pria tersebut segera mendekati seorang wanita yang yang sedang berjalan bersama keluarganya dan mencoba merayu wanita tersebut, suami dari wanita tersebut segera mencoba menghalangi tetapi pria itu justru melumpuhkan sang suami dengan memukul kepala sang suami dengan senapan. 2 teman dari pria itu segera memberi tanda agar sang pria menikmati waktu istirahatnya dan mereka terus menuju ke tempat kumpul, sang pria dengan senang langsung mencoba merayu tetapi gagal. Sang pria mencoba memperkosa wanita tersebut dan menjatuhkan senjatanya tetapi sang wanita berhasil mencakar wajah pria tersebut dan segera melarikan diri, sang pria segera mengambil senapannya dan berusaha menembak wanita tersebut tetapi beruntung senjata AK-47 pria tersebut macet. "Menunggu perintah kapten....." kata Vergil yang posisinya paling dekat dengan pria tersebut bergerak dengan perlahan dibelakang pria tersebut, "Dengan tenang." kata Hazashi, Vergil langsung menembak kepala pria tersebut dan menangkap tubuh pria tersebut lalu menurunkan tubuh dingin pria terseebut. "Hunter, Overlord disini. Bagaimana status kalian?" tanya Overlord, "Overlord. Hunter berada di posisi, siap untuk bergerak sesuai petunjuk." kata Hazashi, "Copy. Sasaran utama kalian adalah melacak dan mengamankan pengiriman terabru Macaba." kata Overlord, "Dan Macaba?" tanya Hazashi, "Secondary. Suppliernya adalah tujuan kita." kata Overlord, "Copy, Hunter keluar" kata Hazashi. Team 12 segera mendekati desa yang dikuasai 5 pasukan Macaba Team, Vergil segera memberi tanda ke 3 penjaga yang mencari penduduk biasa dan 1 penjaga yang ada di sumur. "Dengarkan, musuh disini sangat banyak dan tersebar dimanapun. Jika harus dilumpuhkan, harus dilumpuhkan dengan cepat jadi tag musuh dan segera jatuhkan mereka. Vergil kami menunggu tanda darimu" kata Hazashi, "tembak!" kata Vergil sambil menembak 1 penjaga, Hazashi bersama Sayaka dan Sting langsung melumpuhkan 3 penjaga lain. "Desa didepan kita adalah Observation Point, kita harus kesana. Tetap waspada dan " kata Hazashi, Team 12 mergerak ke bukit yang masih bagian desa tersebut. "Kontak terdeteksi, 5 orang terdeteksi...." kata Hazashi, "Apa yang mereka lakukan?" Sting, "Tugas patroli..." kata Sayaka, Vergil melumpuhkan 2 orang yang berpencar sementara Hazashi bersama Sting dan Sayaka melumpuhkan 3 orang lainnya dan setelah aman Team 12 berkumpul di Observation Point. "Cap.....ini camp yang cukup besar, tidak mungkin menemukan Macaba tanpa bantuan." kata Sayaka. "Jika kita menunggu bantuan dari atas, kita mungkin kehilangan Macaba." kata Sting, "Sting, kita mungkin bahkan sama sekali tidak menemukannya. Overlord, Hunter. Kita perlu Scan Satelit pada camp pengungsi." kata Hazashi, "Overlord copy. Tunggu sebentar, kita akan berusaha secepat mungkin." kata Overlord, "Dibawah sana adalah tong mesiu. Krisis kemanusiaan bahkan tidak bisa untuk menutupi semuanya. Preman milik Macaba mengendalikan semua: persediaan makanan, air dan obat, dan bila mereka tidak bisa mengendalikan dengan cara baik, mereka mengendalikan dengan rasa takut. Itu dia orang yang kita cari. Saat kalian berada didalam camp. lacak dia dan dia akan menuntun ke pengiriman nya. Macaba mengendalikan semuanya, tidak terkecuali. Semua dimulai dan berakhir di Macaba. Dia prioritas utama kalian disana." kata Overlord, "Roger Overlord, bagaimana ETA untuk kendaraan kami?" tanya Hazashi, "Kontak kalian sudah berada disana, dia tetap harus melabur. Coba tidak menarik banyak perhatian untuk dia. Dia memberikan banyak hak agar kalian bisa masuk." kata Overlord, "Copy, Hunter bergerak ke Rally Point." kata Hazashi, "Cap..kau melihat hal ini?" tanya Vergil, "Itu dia orangnya, agar tidak menarik perhatian lakukan tag dulu baru kita lumpuhkan mereka." kata Hazashi. Vergil melakukan tag ke 4 penjaga Macaba yang mencoba mencari tahu apa yang dilakukan supir truk yang mencoba mendekati kemah. Team 12 tidak membuang waktu dengan melumpuhkan mereka. "cepat, kita tidak punya waktu lagi!" kata sang supir yang segera duduk di kursi pengemudi, Team 12 segera naik ke truk tersebut dan mereka berangkat kedalam kemah pengungsi.

"Tetap tenang dan jangan bersuara. Jangan menarik perhatian apapun." kata sang supir, "Dengarkan Ghost. Aku ini kalian tetap jelas pada Rule of Engagement disini. Saat kita menyerang kemah, kita tetap diijinkan menyerang musuh, selama tidak membuat musuh waspada. Mendekat pada musuh, hitung setiap tembakan kalian. Jika kita berhadapan dengan banyak musuh, tandai dan jatuhkan mereka dalam waktu yang bersamaan. Camo sudah cukup membuat kita bergerak tanpa ketahuan, dan kita akan tetap seperti itu." kata Hazashi, "Jika Macaba ketakutan, kita akan kehilangan kesempatan kita. Kita perlu mengingat hal tersebut, mengerti?" tanya Hazashi, Team 12 merespon dengan mengangguk. "Hunter, ada berita yang masuk. Sepertinya ada bada yang bertiup kearah kalian, jangan terpengaruh." kata Overlord, "Copy, kami tidak akan terpengaruh." balas Hazashi. Beberapa menit kemudian Team 12 segera sampai ke kemah pengungsi dan segera turun, Team 12 segera menunduk. "Ingat, jika kalian harus melumpuhkan musuh, lakukan dengan tenang. Jika mereka membunyikan alarm, mission ini berahkir." kata Hazashi, "Kontak 4 orang didepan, 1 diatap." kata Sayaka, "akan aku tag dulu mereka" kata Vergil sambil men tag 4 musuh, Team 12 segera bersiap melumpuhkan 4 penjaga. "Tembak" kata Vergil sambil menarik pelatuk, 4 musuh tersebut segera tewas. Team 12 bergerak lebih dalam kedalam kemah dan bertemu dengan 3 penjaga, Team 12 segera melumpuhkan 3 penjaga tersebut dengan cepat. Bergerak mendekati sebuah sumur, Vergil melumpuhkan seorang penjaga dan Team 12 bergerak lebih dalam. "Tahan tembakan kalian." kata Hazashi yang melihat 2 penjaga sedang mengatur penduduk, "Vergil tag mereka, Sayaka dan Sting segera berbaris dan lumpuhkan mereka." kata Hazashi, Vergil segera men tag 2 penjaga tersebut, "Jatuhkan mereka!" kata Vergil, dan Sayaka beserta Sting menjatuhkan mereka. Team 12 bergerak ke gudang tempat semua bantuan disimpan, dan disana Macabe sedang memberi petunjuk ke anak buahnya yang menjaga penyimpanan supply. "itu dia Macaba." kata Sayaka, "Hunter ke Overlord, kau sudah menemukan Macaba." kata Hazashi, "Copy Hunter, Ikuti dia dan tetap menunduk. Kita tidak mau membuat dia ketakutan. Jika Macaba tidak menuntun kalian langsung ke senjata itu, kalian mungkin harus menanyakan padanya beberapa pertanyaan." kata Overlord, "Dimengerti." kata Hazashi, Vergil segera melumpuhkan penjaga yang ada di dekatnya dengan menembak kepala dan menahan tubuh penjaga tersebut, setelah itu menurunkan tubuh penjaga tersebut perlahan. Macaba berjalan menuju ke bagian utara kemah dan Team 12 mengikutinya, 3 penjaga sudah di tag oleh Vergil dan salah satunya berjalan bersama Macaba dan menuju ke sebuah lapangan. Tertutup oleh tenda pengungsi Vergil mengikuti Macaba sambil meminta Team 12 menahan tembakan agar tidak membuat Macaba takut, begitu ada kesempatan karen penjaga yang berjalan menuju ke sumur dan segera Vergil memberi tanda agar mulai menembak dan 3 penjaga tersebut berhasil dijatuhkan. Team 12 tetap membuntuti Macaba hingga mencapai sebuah lapangan. Macaba memanggil anak buahnya dan membahas sesuatu dan ponsel milik Macaba berbunyi, Macaba segera menerima telpon tersebut dengan perasaan tidak sabar. "Berapa lama lagi?" tanya Macaba, "Tidak, itu bukan masalah. Uangnya sudah ditransfer, aku bisa membatalkan transfer jika aku tidak dapat yang aku inginkan." kata Macaba, " Ya..ya...tentu...aku sudah bilang kan...Jangan bodoh...orangku sudha menunggu untul membongkar pengiriman. Buat pesawat itu mendarat dan sisahnya biar aku yang urus." kata Macaba, "Overlord, sepertinya senjata tersebut masih ditempat." kata Hazashi, DImengerti Hunter. Ada lapangan udara didekat situ. Kita lihat apa kita dapat beberapa petunjuk." kata Overlord, "dan Macaba?" tanya Hazashi, "Urus dia, sekarang agar tidak merepotkan kalian nanti." perintah Overlord, "Dimengerti" kata Hazashi. Vergi segera membidik Macaba sementara Hazashi dan Sting membidik 2 penjaga sementara Sayaka membidik 1 orang yang sedang berjaga di atap. "Tembak....tembak..." kata Vergil sambil menarik pelatuk senjatanya, dan serentak Macaba dan 3 pengawalnya tewas. Vergil segera bergerak menuju keluar kemah, tetapi 3 anak buah Macaba yang tidak tahu kalau Macaba tewas berjaga, Vergil bersama Sting dan Sayaka menjatuhkan 3 penjaga tersebut. Mendekati pintu keluar ada 3 anak buah Macaba lainnya, Hazashi dan bersama Sayaka dan Vergil dengan cepat melumpuhkan 3 penjaga tersebut dengan segera sehingga Team 12 segera bisa keluar. "Kalian istirahat dulu sebentar, periksa perlengkapan kalian." kata Hazashi, Vergil bersama Stingf segera istirahat sebentar sambil memeriksa perlengkapan mereka. "Aku melihat gabar satelit yang menagmbil gambar landasan udara. Sepertinya pengiriman Macaba baru saja tiba dan mereka sudah mulai menurunkan muatan." kata Overlord, "Pak, jika kita bisa membajak pesawa itu, mungkin bisa kita dapatkan rencana penerbangan. Kita lihat pesawat itu sudah kemana dan menuju kemana." kata Vergil, "Dimengeri, Hunter. Kalian harus bergerak cepat, ada badai yang mendekat. Perkiraanku adalah crew pesawat akan mencoba terbang sebelum badai menerjang." kata Overlord, "Copy" kata Hazashi, "Tidak ingin tidak sopan cCaptain Hazashi, tetapi ini hal yang tidak ingin kita kejar dengan cepat." kata Sayaka, "Ayolah Sayaka~ Bersemangatlah sedikit~" kata Sting, "Aku memang bersemangat Sting, karena itu aku tidak tidak mau terburu-buru." kata Sayaka, "Aku juga tidak ingin terburu seperti dirimu Sayaka, tetapi kita tidak punya waktu lagi." kata Hazashi sambil memberi tanda agar truk penjemput segera berhenti dan segera naik ke truk tersebut dan menuju lapangan udara kecil.

Sesampainya di lapangan udara tersebut Team 12 segera bersiap untuk melakukan serangan. "Dapat visual dari lapangan udara." kata Sayaka, "Sepertinya pesawatnya sudah siap untuk berangkat" kata Sting, "Ayo kita bergerak dan pastikan pesawat itu tidak berangkat. Amankan lapangan udara itu." kata Hazashi. Vergil memimpin Sayaka dan Sting untuk maju memakai Adaptive Camo, melihat 4 penjaga yang ada didepan mereka, Vergil segera men tag 5 anak buah Macaba dan dengan cepat melumpuhkan 5 penjaga tersebut. Sayaka yan melihat 1 penjaga lagi yang sedang ada di kejauhan dan segera melumpuhkannya. Mendekati hanggar di lapangan udara Vergil melihat 3 penjaga lain dan segera memberi tanda ke 3 penjaga tersebut, dan terdengar suara mesin pesawat mulai menyala. "Tetap maju, pesawat itu tidak akan menunggu lama!" kata Hazasi sambil maju ke hanggar 2, Team 12 segera ikut masuk dan Vergil sendiri masuk ke hanggar 1. Terdapat 5 penjaga yang ada disana Vergil melumpuhkan 2 penjaga yang ada di menara sementara Sayaka bersama Hazashi dan Sting melumpuhkan 3 penjaga yang ada di lapangan udara. "Pesawatnya bersiap lepas landas, kata Vergil yang posisinya dekat dengan pesawat, "Ketua, bagaimana berikutnya?" tanya Vergil, "Jatuhkan pesawat itu, fokus tembakan pada mesinnya." kata Hazashi, Vergil menembak mesin dari pesawat tipe Mini C-130 Hercules itu sampai semua peluru di magazinnya habis dan mesin sayap kanan dari pesawat Mini C-130 Herkules tersebut terbakar tetapi pesawat tersebut tetap terbang. "Sial! Kita ketinggalan pesawat itu!" gerutu Vergil yang melihat pesawat itu berhasil lepas landas, "Tidak, dia dalam masalah...dia akan jatuh!" kata Sting, karena tidak lama setelah lepas landas pesawat itu kehilangan kendali dan jatuh di sisi lain dari kemah pengungsi. Hazashi memberi tanda ke GPS perkiraan lokasi tempat pesawat itu jatuh. "Secepatnya kita harus tiba disana terlebih dahulu." kata Hazashi, "Berapa banyak waktu yang kita punya sebelum badai itu tiba?" tanya Sayaka, "Tidak cukup banyak." kata Hazashi memimpin Team 12 meninggalkan dua hanggar tersebut menuju ke pesawat yang jatuh itu. Badai pasir semakin mendekat dan 1 truk Technical mendekati Team 12, dan secepat mungkin Team 12 melumpuhkan supir serta gunner dan co-driver. Setelah melumpuhkan truk tersebut badai pasir menerjang dengan cukup kuat, bahkan daya panda sangat terbatas sekali, Team 12 segera mengaktifkan Magnetic Vision di kaca mata AR mereka. "Ini akan menyebalkan." kata Sayaka, "Tetap bersama! Kita tidak mau terpisah disini." kata Hazashi, "Hunte....ka...musuh....mana kondismu?" kata Overlord, "Overlord ke Hunter, katakan lagi!" kata Hazashi, "....musuh mendekat..." kata Overlord, "Overlord, kau tidak jelas, ulangi lagi." kata Hazashi, "....memutus komu...keluar dari.....keluar." kata Overlord, "Kurasa untuk sementara kita tidak ada bantuan! Tetap bersama, dan segera capai ke tempat jatuhnya pesawat." kata Hazashi, "Tidak yakin bisa jadi lebih buruk, "kata Vergil, Team 12 tetap berjalan menuju ke kemah pengungsi dalam badai pasir dengan memakai Magnetic Vision. 100 meter dari kemah konvoi anak buah Macaba tiba di kemah tersebut dengan Technical dan truk biasa masuk kedalam kemah. "Tetap waspada, kita akan kembali menembus kemah, dan bisa menjadi kacau." kata Hazashi, "Kenapa mereka tidak jatuh di tempat yang sedikit ramah?" tanya Sting, "Mungkin lain kali..." kata Vergil, "Semoga tidak lain kali" balas Sting. Mendekati kemah Vergil segera bersembunyi di bangkai mobil dan membiarkan konvoi tersebut lewat, karena badai pasirnya cukup kuat membuat konvoi tersebut kesulitan melihat sekeliling mereka dan fokus untuk sampai ditujuan. Vergil yang mendeteksi seorang penjaga diatas pos jaga, Vergil berhasil masuk dan melumpuhkan penjaga tersebut dengan melumpuhkan penjaga tersebut dengan pisau sehingga Vergil mendapat pemandangan yang lebih baik tentang jumlah musuh. Team 12 dengan bantuan tag musuh dari Vergil dengan segera mepulpuhkan 4 penjaga yang ada di sisi kiri, dan segera melumpuhkan 3 penjaga lain disisi kanan. Team 12 bergerak ke kemas lebih dalam dan dihadang 2 penjaga, Vergil segera men tag 2 penjaga tersebut dan meminta Sting serta Sayaka melumpuhkan 2 penjaga tersebut. Masuk lebih dalam ke kemah para pengungsi Vergil yang mau melihat 3 penjaga didepannya, dengan cepat melumpuhkan 3 penjaga tersebut secara bergantian. Mendekat pintu keluar Vergil mendapati ada 2 penjaga yang patroli dan bergerak mendekati dirinya, Vergil segera men tag 2 penjaga tersebut dan meminta Hazashi dan Sting melumpuhkan 2 penjaga tersebut, dan setelah memberi tanda Sting bersama Hazashi segera melumpuhkan 2 penjaga tersebut. Dekat pintu keluar Vergil menemukan 1 kelompok penjaga dan karena tidak jelas berapa jumlahnya, Vergil melempar sebuah sensor dan berhasil mendeteksi 6 musuh. Vergil men tag 2 orang dibelakang dan dengan signal dari Vergil, Sayaka dan Sting melumpuhkan 2 orang tersebut. Vergil men tag 4 penjaga didepan mereka dan dengan cepat melumpuhkan 4 penjaga tersebut dan segera keluar dari kemah pengungsi menuju ke lokasi jatuhnya pesawat tersebut. Beruntung badai pasir mulai reda disaat Team 12 sudah keluar dari kemah pengungsi dan jarak pandang mulai normal, Team 12 mematikan Magnetic Vision di AR Google mereka. " Hunter, berhati-hati, musuh sudah bergerak ke lokasih jatuhnya pesawat. Perhatikan langkah kalian." kata Overlord karena komunikasi sudah normal, "Copy, kita akan mengatasinya." kata Hazashi sambil bergegas ke tempat jatuhnya pesawat bersama anggota Team 12 "Musuh belum sampai disini" kata Sayaka, "Akan menjadi lebih sulit mengamankan lokasi saat mereka tiba." kata Sting, "Jatuhkan mereka!" kata Hazashi, Vergil segera men Tag 4 dari lima musuh yang terlihat dan Team 12 segera menjatuhkan 4 musuh tersebut dan Vergil yang reaksinya lebih cepat menjatuhkan 1 penjaga lain. Team 12 segera mendekati bangkai pesawat tersebut dan berkumpul di puing kapal mencari Black Box pesawat tersebut. "Overlord, Hunter. Kita mencapai lokasi pesawat yang jatuh." kata Hazashi, "Overlord copy. Pasukan Ranger sedang menuju untuk mengamankan lokasi, tetapi musuh bergerak cepat kearah kalian. Kalian harus menahan posisi disana." kata Overlord, "Dimengerti." kata Hazashi, "Sayang kita tidak segera memerintahkan RRF(Rapid Reaction Force)...."kata Sting, "Mereka tiba!" kata Sayaka dibarengi oleh tembakan dari Machine Gun sebuah Technical, "Tetap menunduk dan perhatikan satu sama lain." kata Hazashi sambil membalas tembakan. Vergil segera menyiapkan Grenade Launcher yang ada di senapa ACR .60 miliknya dan menembakkan Grenade Launcher tersebut ke truk Technical, seketika truk tersebut meledak. Truk pengangkut penjaga muncul dan Vergil mencoba meledak kan truk tersebut tetapi gagal karena terhalang kondisi tanah, Vergil menyiapkan rifle mode dan baku tembak dimulai. "Serangan siang hari....ide yang bagus~!" kata Sting, "Tetap bersama, Team 12. Ranger akan segera tiba disini beberapa saat lagi." kata Hazashi yang membalas serangan musuh, 1 lagi truk Technical muncul tetapi berbelok ke arah belakang bangkai pesawat. Team 12 segera mengatur posisi dan membalas serangan dari penjaga, Vergil melemparkan sensornya dan terdeteksi 5 penjaga. Team 12 membalas serangan tersebut dan sekuat mungkin bertahan karena mengingat musuh punya senjata berat. "Dari mana mereka datang?" tanya Vergil, "Overlord, dimana bala bantuan kami?" tanya Hazashi karena 2 truk technical muncul dengan pasukan yang lebih banyak, "Mereka sudah tiba di lokasi, Hunter" kata Overlord dan seketika 2 helikopter Black Eagle muncul menembaki truk Technical dan menyapu semua anak buah Macaba. "Itu dia, sudah aman." kata Vergil, "Overlord, lokasi sudah aman." kata Hazashi, "Bagus team, Ranger akan mengambil dan mengamankan Black Box dari pesawat tersebut. Ayo segera keluar dari sana." kata Overlord, "Ya...roger..." kata Hazashi, Team 12 segera menaiki helikopter yang mendarat setelah menurunkan Ranger Force dan 2 helikopter tersebut terbang membawa Team 12 kembali ke Kapal Induk KSS Holy Sword.

Rule of Engagement adalah aturan penyerangan yang ditetapkan seorang Squad Leader pada sebuah operasi/mission, aturan ini bisa berubah tergantung situasi dan kondisinya. Tidak semua Rule of Engagement adalah serangan penuh dan tidak Rule of Engagement harus mengorbankan penduduk sipil.

Rule of Engagement pada militer biasanya menerapkan sistem tidak boleh melukai penduduk sipil kecuali dalam keadaan terpaksa seperti mempertahankan diri.

Overlord adalah code name untuk Battle Commander/Operation Leader yang dipakai oleh pasukan Amerika. Di negara lain, ada banyak sejenis tetapi punya nama yang berbeda.

Dante_Uchihacreators' thoughts
Chapitre suivant