Shen Dongyuan memegang pisau tajam, mengulurkan tangannya dan dengan lembut menggoreskan pisaunya ke wajah orang itu. "Ini adalah hasil dari kebohonganmu." Di bawah sinar rembulan, cairan darah menetes dari wajahnya. Shen Dongyuan mengambil beberapa tetes dengan ujung pisaunya, dan meletakkannya di ujung hidung si orang Sichuan.
Orang yang digores dengan pisau itu kesakitan tak berdaya, dan terikat seperti bakcang, tidak bisa bergerak.
Shen Dongyuan menoleh ke orang Sichuan dan berkata, "Apakah kamu melihat orang itu barusan? Jika kamu berani berbohong, pisau ini tidak akan ada di wajah lagi, mungkin di sini." Pisaunya menunjuk ke dada si orang Sichuan. "Dan mungkin saja di sini." Pisaunya menunjuk lagi ke selangkangan. "Mengangguklah jika kamu mendengarnya dengan jelas."
Saat orang itu mencium bau darah segar, ia menggigil ketakutan. Apalagi Shen Dongyuan berjalan ke arahnya lagi dengan memegang pisau, ia pun menganggukkan kepalanya dengan cepat.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com