Kultivator laki-laki itu terlihat terus memohon, sedangkan Qiao Pei yang wajahnya pucat itu meminum obat Dan kemudian bangkit berdiri.
Kemudian Qiao Pei melihat ke arah bayi yang meninggal itu, lalu melihat ke arah kultivator laki-laki itu. Lalu ia pun mengambil pedang dan memotong kepala kultivator laki-laki itu hingga darahnya bercipratan ke mana-mana.
Malam itu sedang hujan deras, sehingga di luar suara sangat berisik dan petir menyambar silih berganti, seolah Tuhan memang benar-benar sedang memberikan hukuman.
"Situ Qing, jika sampai aku menyukaimu, maka itu adalah keberuntungan untukmu! Bayi yang mati ini memang adalah hukuman dari Tuhan, itu karena kamu menolak diriku! Jika kamu masuk ke dalam Sekte Sheng Nǚ, maka masa depanmu akan menjadi sangat bagus, tapi kamu malah memintaku untuk melepaskanmu!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com