Para tamu undangan satu-persatu turun dari kapal, kemudain Chen Lin mengambil jasnya dari pundak Yin Wushuang dan memakai kembali jas itu.
"Ayo jalan Ratu yang ingin merebut laki-laki." Chen Lin tertawa, "Aku merasa mulai dingin."
Chen Lin berjalan dari belakang, Chen Yirou menghela napas melihat tingkah kakaknya pada Yin Wushuang. Padahal kakaknya sangat cemas jika Yin Wushuang mengalami masalah ketika orang lain tahu kalau jas Chen Lin ada di pundak Yin Wushuang.
Yin Wushuang meresponnya hanya dengannya menganggukan kepala, setelah itu mereka pun berjalan mengikuti Kakek Chen.
Tentara yang saat itu berjaga di sana mengulurkan tangan, Kakek Chen mengeluarkan undangannya, setelah itu ia pun memperbolehkan mereka masuk.
-
Sesampainya di hotel, pesta perayaan dimulai, saat itu sudah ada banyak orang yang sedang duduk di sana.
Yin Wushuang melihat Nyonya Jun yang duduk di depan, orang duduk di sebelah Nyonya Jun adalah Tuan Jun, ia adalah tuan rumah keluarga Jun, Jun Tianlan.
Sementara itu, Jun Shangxie duduk di sebelah ayahnya. Ia mengenakan baju tentara, dan pada bajunya terpasang banyak medali.
Yin Wushuang tahu bahwa medali yang ada di baju Jun Shangxie akan bertambah.
Jun Shangxie melihat tatapan Yin Wushuang, lalu ia menoleh dan menatap Yin Wushuang.
Melihat kehadiran Yin Wushuang saat itu, Jun Shangxie sangat terkejut. Ia tidak menyangka Yin Wushuang bisa muncul di sini.
Padahal Jun Shangxie sudah janji akan bertemu dengannya setelah ia menyelesaikan satu masalah.
Ia berpikir setelah mendapatkan obat, ia akan menolong 'Wanita itu' dan pergi menemui Yin Wushuang.
Namun tidak disangka, ternyata Jun Shangxie bisa bertemu dengannya di acara pesta malam ini.
Sudah satu bulanan Jun Shangxie tidak bertemu dengan Yin Wushuang, sekarang… ia bertambah cantik sekali.
Penampilan Yin Wushuang pada malam ini benar-benar terlihat sangat cantik.
Saat itu juga, yang ingin ia lakukan yaitu ia ingin langsung berdiri mendekati Yin Wushuang, meraih pinggang Yin Wushuang dalam pelukannya dan kemudian mencium bibirnya.
Ia ingin sekali… memeluk erat Yin Wushuang.
Apakah Yin Wushuang tidak merasa, pelayan laki-laki saja melihatnya dengan tidak berkedip?
Sial!
Yin Wushuang tersenyum melihat sikap Jun Shangxie yang sedang kesal, karena ada seorang pelayan yang terpesona pada dirinya.
Saat itu yang duduk di sebelah Jun Shangxie adalah Ling Siqi. Ling Siqi juga melihat Yin Wushuang lalu tersenyum padanya.
Dan seseorang yang duduk di sebelah Ling Siqi adalah orang tua Ling Siqi.
Ayah Ling memiliki perut yang besar, mungkin karena ia suka minum bir. Sedangkan ibunya terlihat seperti orang yang sangat baik.
Yang duduk di bangku utama adalah laki-laki muda, ia adalah Tuan Muda Istana Kepresidenan, Long Yu.
Saat ini Long Yu berusia 30 tahun, ia sudah menikah, dan ia adalah penerus masa depan presiden di China.
Meskipun ia tidak setampan Jun Shangxie, setidaknya ia juga laki-laki yang keren.
Ia menceritakan pencapaian Jun Shangxie yang bertahun-tahun sebelumnya, memberikan medali baru, menantikan masa depan, dan membela tanah air… kira-kira susunan acaranya akan seperti itu dan dengan cepat acara pemberian medali telah selesai.
Sekarang waktunya menikmati makanan dan minuman yang telah disiapkan.
Dibilang konyol memang konyol, tapi tidak ada yang berani berkata seperti itu. Mereka rata-rata memberikan kata sambutan dan membuat candaan juga.
Tuan Ling lalu mengangkat gelasnya dan bersulang dengan Jun Tianlan, "Tuan Muda Jun akhir-akhir sangat hebat. Dengar-dengar banyak tentara luar negeri yang menurut pada Tuan Muda Jun ya? Semua orang mendengar arahannya, kelihatannya Tuan Jun mendidiknya dengan baik."
Jun Tianlan juga mengangkat gelas sembari berkata, "Jangan berkata seperti itu, Siqi juga Nona nomor satu di Dijing. Semua orang juga sangat menginginkan Ling Siqi menjadi putri mereka."
Nyonya Ling tertawa sembari berkata, "Aduh… kita kenapa sungkan sekali sih? Ngomong-ngomong Ling Siqi dan Jun Shangxie juga sudah dewasa. Bagaimana kalau kita langsung mengadakan tunangan saja di sini?"
"Saran yang bagus." Tuan Jun tertawa kecil.
Mendengar hal itu, seketika Yin Wushuang langsung meletakkan sumpitnya. Ia pikir apa yang dikatakan Ling Siqi ternyata memang benar. Ling Siqi tidak membohonginya, mereka benar-benar telah menyiapkan rencana pertunangan.