webnovel

Temperamen Putri

Éditeur: Wave Literature

Di perjalanan, turun hujan dari langit.

Lei Lie menutup jendela mobil dan melirik Fey, "Dingin tidak?"

Fey menggelengkan kepalanya tanpa berbicara. Mereka berdua sudah hampir satu jam perang dingin dan terus diam. Sekarang Lei Lie baru berbicara kepadanya.

Lei Lie melepaskan jaketnya dan melemparkannya kepada Fey, "Pakailah, jangan sampai masuk angin."

"Aku sudah bilang tidak dingin."

Meskipun Fey berkata seperti itu, tapi dalam hati dia diam-diam senang. Dia memakai jaket itu, di dalamnya masih ada suhu tubuh Lei Lie. Fey merasa sangat hangat, sangat tenang…

Mobil mereka berhenti di depan pintu sebuah vila di pinggiran kota yang jauh. Melihat vila kosong dengan lampu yang tidak menyala di depannya itu, Fey pun bertanya dengan cemas, "Tempat apa ini?"

"Rumahku." Lei Lie membuka pintu mobil lalu membawa Fey turun dan berjalan memasuki vila.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant