"Qianyu, kita adalah wanita, intuisi wanita terhadap cinta sangat tajam…" Qin Xiya berkata dengan sedih…
"Sebenarnya masalah di antara kami bukan perkataan itu, perkataan itu hanyalah pencetusnya saja. Ada beberapa hal yang sangat jelas dalam hati kami, hanya saja aku terus membohongi diriku sendiri. Aku selalu berkata kepada diriku sendiri, asal bisa bersama dengannya saja sudah cukup. Cinta akan bertumbuh seiring berjalannya waktu, cepat atau lambat suatu hari nanti tempat terpenting di dalam hatinya itu akan menjadi milikku. Tapi setelah sekian lama dan begitu banyak hal yang terjadi, tempat itu sama sekali tidak mengalami perubahan, sejak awal hingga akhir terus menjadi milikmu, tidak pernah berubah."
"Xiya…"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com