Count Louis mengernyit lalu berseru tidak senang, "Pergi!"
"Count Louis, Tuan Bakr menelepon, dia berkata kalau ada hal penting yang ingin dibicarakan denganmu!" Anak buah perempuan Dania berkata dengan hati-hati.
"Bilang padanya, aku tidak ada waktu." Count Louis membuka dasi, melepaskan kemejanya lalu berjalan ke tempat tidur dengan tidak sabar. Satu tangannya terjulur ke pipi Lan Qianyu yang lembut…
"Count Louis, Tuan Bakr berkata kalau hal ini sangat penting, tolong segera jawab teleponnya. Dia berkata kalau hanya membutuhkan waktu lima menit dari Anda saja."
Suaranya agak resah seakan takut membuat Count Louis marah. Kalau bukan Dania yang menyuruhnya, dia juga tidak akan punya nyali sebesar ini.
Count Louis mencubit dagu Lan Qianyu, sorot matanya yang membara menatapnya. Dia lalu berkata dengan nada yang samar, "Tunggu aku beberapa menit, aku akan segera kembali. Hari ini, aku akan menyayangimu…"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com