"Lihat dirimu, lagi-lagi keras kepala. Bagaimana Ye Yan bisa tahan denganmu?" Xiao Han bergurau, "Kamu ini, hanya karena aku mengirimkan undangan tanpa datang secara langsung menemui kalian makanya kamu tidak senang lalu mau memaksaku, kan?"
"Terserah bagaimana pikiranmu." Lan Qianyu berkata dingin, "Setengah jam lagi kita bertemu di restoran Moore."
"Ok, aku segera ke sana."
…..
Setelah menutup telepon, Lan Qianyu menghembuskan nafas lega, "Xiao Han tidak mudah dihadapi, sulit untuk membujuknya agar mau datang."
"Dia merasa bersalah." Qin Xiya merengut, "Dia tahu kalau dirinya bersalah dan tidak bisa mengatakannya kepadamu. Makanya dia sengaja menghindar."
"Kamu jangan berpikir yang tidak-tidak. Kurasa dia masih sangat peduli kepadamu. Pasti ada sesuatu di balik hal ini." Lan Qianyu mendorong segelas susu ke depan Qin Xiya, "Selagi dia belum datang, cepat sarapan sedikit, wanita hamil tidak boleh lapar."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com