Seluruh api kemarahan Lan Qianyu telah padam karena mendengar perkataan Xiao Qi tadi. Dia menyatakan cintanya yang tulus kepada tunangannya di hadapan wanita yang selalu mengejar-ngejarnya, apa lagi yang perlu dicurigai dari pria semacam ini?
Shen Xin dan Qiao Qing kaget, mereka sama sekali tidak seperti Lan Qianyu yang merasa lega. Dua kali usaha mereka untuk menangkap basah Xiao Qi telah gagal. Xiao Qi benar-benar sangat beruntung.
"Qianyu, nanti aku akan menjelaskannya kepadamu. Kita pulang saja dulu." Xiao Qi tidak hentinya merasa bersalah, dia bergegas menarik Lan Qianyu pergi dari sana.
"Kenapa cepat-cepat pergi?" Bai Lu bersandar di pintu sambil melipat kedua tangannya di dada, "Pernyataan kesetiaanmu tadi sepertinya kau katakan di saat yang tepat sehingga dia pun secara kebetulan mendengarnya. Itu membuatku seolah-olah menjadi satu-satunya penjahat di sini. Ini terlalu tidak adil bagiku kan?"
"Apa maksudmu?" Lan Qianyu memelototinya dengan pandangan dingin.
"Hah!" Bai Lu tertawa mencemooh, "Lan Qianyu, kamu sedang membohongi dirimu sendiri ya? Kita bahkan sudah sampai berada di dalam hotel. Masa kamu masih percaya kalau tidak ada apa-apa diantara aku dan Xiao Qi?"
Dahi Xiao Qi basah dipenuhi keringat, dia pun dengan panik berkata, "Qianyu, jangan dengarkan omong kosongnya, dia sengaja memancing agar kita bertengkar."
"Apa dengan memancing kalian untuk bertengkar bisa memancingmu naik ke tempat tidurku???" Bai Lu mencibir sambil mengangkat alisnya.
"Kau…"
"Oh, begitu ya? Qiao Qing berkata dengan galak, "Perempuan murahan sepertimu ini sangat banyak di sepanjang Lan Kwai Fong, kalau memang ada apa-apa di antara kalian, itu juga karena kau yang menggodanya!"
"Benar." Shen Xin menatapnya tajam, "Siapa yang tidak tahu kalau kau adalah Bai Lu yang menghalalkan segala cara demi mencapai tujuannya. Mengejar pria dengan segala cara, kau selalu mengganggu Xiao Qi sejak sekolah menengah sampai sekarang, apa kau tidak tahu malu?"
"Kalian lebih heboh daripada tokoh utamanya. Dia saja sama sekali tidak bersuara, kenapa serangga seperti kalian berdua yang malah ribut?" Bai Lu melotot memandang mereka sejenak, lalu dia berkata dengan nada arogan kepada Lan Qianyu, "Kalau si pria tidak mau, wanita juga tidak akan bisa memaksanya. Kalau tidak ada perasaan mana bisa pria melakukannya? Xiao Qi bukan hanya sekali dua kali saja tidur denganku. Dia pernah bilang bahwa hanya denganku saja dia memiliki hasrat, sedangkan terhadapmu yang bagaikan sebatang kayu ini dia sama sekali…"
"Plak!"
Bai Lu belum menyelesaikan perkataannya ketika tiba-tiba wajahnya ditampar dengan keras.
Xiao Qi memukulnya dengan sangat keras, bekas telapak tangan yang berwarna merah pun dengan cepat muncul di wajah Bai Lu yang putih dan halus itu. Semua orang di sana tercengang. Tidak ada yang mengira kalau Xiao Qi yang biasanya selalu bersikap lembut dan tidak pernah kasar kepada siapapun itu tiba-tiba akan memukul Bai Lu!!!
"Kau, kau berani memukulku???" Wajah Bai Lu memerah, matanya terbelalak kaget. Dia melihat Xiao Qi dengan pandangan tidak percaya.
"Kalau kau bicara sembarangan lagi, aku akan merobek mulutmu." Xiao Qi memperingatkannya dengan bengis sambil menunjuknya.
Gadis-gadis yang ada di sana masih belum tersadar dari keterkejutannya ketika Xiao Qi menarik Lan Qianyu pergi dari sana. Qiao Qing dan Shen Xin pun segera mengikuti di belakang mereka…
"Xiao Qi, kau bajingan! Lan Qianyu, kau tunggu saja…"
Bai Lu menjerit seperti orang gila. Dia adalah seorang puteri yang selalu dimanja, sejak kecil bahkan tidak ada yang pernah menyentuh ujung jarinya. Namun tidak disangka Xiao Qi berani memukulnya, dan bahkan melakukannya di depan saingan cintanya, dia belum pernah merasa begitu terpukul seperti sekarang…
Dia bersumpah, dendam ini pasti akan dibalasnya!!!
Tetapi seluruh dendamnya itu ditimpakan kepada Lan Qianyu, dia merasa bahwa Lan Qianyu yang menjadi penyebab Xiao Qi memperlakukannya seperti ini. Bai Lu menggertakkan giginya sambil berkata, "Lan Qianyu, aku pasti tidak akan membiarkanmu hidup dengan tenang…"
"Qianyu, peristiwa tadi benar-benar hanya sebuah kesalahpahaman…" Xiao Qi menjelaskan dengan cemas. Lan Qianyu sama sekali tidak berniat mendengarkannya. Pada saat melewati sebuah kamar, tiba-tiba dia mendengar suara seorang pria yang familiar di telinganya, "Lepas!!!"