"Wen...Mo, maafkan aku, bisakah kamu memberiku waktu lagi?"
Chi Wan merasa benar-benar tidak bisa melakukannya sekarang.
Wen Mo melihat pundak Chi Wan yang gemetar, nafsunya pelan-pelan memudar.
"Kamu masih tidak mau?"
Chi Wan membuka mulutnya, wajahnya terlihat pucat, namun tetap berusaha menjelaskan, "Mungkin ini bukan waktu yang tepat."
Wen Mo melihat baju Chi Wan yang sudah berantakan dan menyipitkan mata.
"Bagaimana kalau aku memaksa?"
Wen Mo tidak bisa menolak untuk tidak memeluk pinggang Chi Wan dan menariknya dengan paksa hingga roknya terlepas.
Chi Wan berteriak, "Wen Mo! Kamu… ehm…"
Wen Mo kemudian mencondongkan tubuhnya ke arah Chi Wan dan menggigit telinganya dengan lembut lalu mencium bibirnya yang merah muda itu.
"Jangan pernah menolakku."
Chi Wan menggelengkan kepalanya, wajahnya terlihat pucat, tetapi Wen Mo tidak lagi memberinya kesempatan untuk mengelaknya lagi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com