Chi Wan ingin menolak, tapi tiba-tiba terdengar suara mesin menyala di depannya. Lalu dalam beberapa detik, lampu putih menyala dengan terang satu persatu hingga menyilaukan mata. Dia tidak bisa membuka matanya.
Perasaannya sudah tidak karuan bahkan saat itu ia sempat merasa sangat putus asa.
Awalnya ia mengira bahwa yang saat ini ada di depannya itu adalah seekor harimau dan serigala. Dia tidak memiliki peluang sama sekali untuk kabur.
Tapi ternyata dia telah dikepung oleh segerombolan orang yang membawa mobil di semua sisi. Tiba-tiba Chi Wan ditangkap oleh seorang pria. Ia memegang tangan Chi Wan sangat kuat, lalu menyeretnya menuju ke arah mobil!
Dia berjuang keras untuk memberontak. Dia berusaha meminta pertolongan. Namun, tidak ada satupun yang bisa menolongnya!
"Berteriak sekali lagi, aku akan merobek mulutmu!" Pria itu mengancam dengan jahat.
Mulut Chi Wan seketika langsung diam. Dan orang itu berhasil memasukkannya dalam mobil. Chi Wan merasakan kesakitan pada betis dan kedua tangannya.
Sesaat sebelum pintu mobil pun ditutup, ia mendengar ada suara yang berat. "Siapa!?"
Terdengar bunyi decitan ban yang menggesek aspal. Ketika Chi Wan dipegang oleh pria yang menyeretnya tadi, Chi Wan malah menggigit lengan pria itu!
Dengan menahan rasa sakit pada betisnya, Chi Wan akhirnya bisa keluar dari mobil dengan buru-buru. Lalu datanglah mobil Bentley, menyalakan lampu depannya. Kemudian disusul beberapa mobil yang lain dan memblokir perjalanannya.
Sebuah cahaya menyelubungi sosok yang tinggi dan ramping, diikuti hembusan angin malam yang kencang. Jaket yang dikenakan dan kakinya yang berjalan santai terlihat sangat menawan.
Dan sosok itu adalah seorang pria.
Ketika Chi Wan ingin mengetahui lebih jelas siapa pria itu, kemudian para gelomboral yang sudah berusaha menculik Chi Wan kini langsung bergegas pergi ke arah pria itu!
Pria itu berdiri tanpa ada keraguan sedikitpun. Tiba-tiba serangan datang kepadanya. Dia meninju kedua orang itu, lalu menendang perut keduanya.
Mereka bahkan tidak memiliki kesempatan untuk melawannya. Kemudian mereka jatuh tersungkur ke tanah.
Pria itu pun akhirnya menyerbu mereka. Gerakannya itu terlihat sangat santai. Wan hanya bisa menangkap bayangannya sebagian. Beberapa pukulan lagi sepuluh orang itu akan kalah….
Itu dia!
Itu dia!!!
Wen Mo…...
Mata Chi Wan berbinar, mengetahui bahwa Wen Mo menolongnya. Hatinya merasa sangat gembira.
Saat itu Wen Mo akan disandung oleh beberapa orang yang berada di belakang mobil. Kemudian datang sesosok orang yang berjalan perlahan. Mereka saling mendekat, menggenggam tangan dengan sangat kuat seperti memancarkan kekuatan hitam.
"Hati-hati!"
Dua kata yang keluar dari mulut Chi Wan membuat orang suruhannya itu bergegas keluar!
Ketika Wen Mo menyerang dan melakukan perlawanan kepada orang yang terakhir, ia memalingkan kepalanya dan kebetulan melihat Chi Wan berlari ke belakangnya seperti binatang kecil yang gila. Dia memeluk pria itu dengan menodongkan pistol.
Dor---
Terdengar suara tembakan pistol.
Karena kemunculan Chi Wan yang tiba-tiba. Pria itu terpaksa mengubah arah moncong pistolnya ke bawah dan menghantam tanah yang tidak jauh dari posisinya.
Pria itu pun kemudian menendang kaki Chi Wan, lalu menembakkan pistolnya lagi.
Chi Wan yang ditendang terguling jatuh di tanah. Ia pun menggigit bibirnya menahan kesakitan. Matanya memerah, tapi ia tidak ingin terlihat lemah. Tanpa ragu-ragu prisa itu pun langsung berdiri!
Kini pria itu pun terluka, semua yang ia lakukan ini hanyalah ingin melindungi Chi Wan.
Ini seperti hal yang sangat Chi Wan butuhkan.
saat ini hanya ada satu hal yang ada di pikirannya: Ia tidak ingin Wen Mo pergi ke tempat kecelakaan hanya untuk menyelamatkannya. Chi Wan sama sekali tidak ingin!
Adegan ini membuat Wen Mo tertegun sejenak. Dan untuk sesaat, tubuhnya tiba-tiba tidak dapat bergerak karena pukulan yang mengejutkan dan luar biasa.
...
Wen Mo tidak pernah berpikir bahwa ada seorang wanita yang lemah, tapi akan berjuang mati-matian, untuknya….
Dia tidak ingin mencampuri kehidupannya.
Jantung Wen Mo seperti terpana membentur ombak. Dan tembakan seperti kilat melukai pergelangan tangan pria itu. Ada seseorang dengan kekuatannya memaksa pria itu melepaskan pistolnya. Akhirnya pistol itu terjatuh menghantam tanah.
Wen Mo memegang tangan Chi Wan, kemudian memeluknya. "Biasa kah kamu tetap bertahan bersamaku?"