Pada saat ini, Shia Tang dalam suasana hati yang buruk, namun tiba-tiba ia merasakan panas di wajahnya, karena sebuah ciuman jatuh di pipinya.
"Shia hebat!" kata Brian kemudian. Hal ini adalah bentuk ungkapan menghibur dari si kecil Brian. Meskipun wajah Shia Tang jadi berminyak karena bibirnya yang belepotan, tapi suasana hati Shia Tang tiba-tiba menjadi cerah.
"Brian, sudah kenyang belum? Mau makan lagi tidak?" tanya Shia Tang setelah membawa anak itu ke pangkuannya. Badan Brian terasa tidak terlalu berat.
Shia Tang dengar, banyak anak-anak seusia ini harus dibujuk terlebih dahulu oleh orang tua mereka sebelum makan nasi. Tapi anak ini, saat ini dengan sendirinya ia menghabiskan setengah mangkuk nasi. Apakah karena orang tuanya tidak ada sepanjang tahun? Itu sebabnya kamu anak ini sangat mandiri? batinya.
Hati Shia Tang terasa nyeri saat memikirkan anak yang seperti putranya ini. Jika Bryannya masih hidup, mungkin akan tumbuh seperti anak ini.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com