Ciumannya sangat mendominasi dan sangat kuat dengan momentum yang seakan-akan ingin menelannya hidup-hidup.
Bibir Xia Wanan terluka oleh ciuman Han Jingnian. Xia Wanan reflek ingin mengelak. Perlawanan halusnya menyebabkan Han Jingnian mengangkat tangan untuk menekan bagian belakang kepala Xia Wanan. Ciuman itu lebih dalam dan lebih agresif.
Butuh waktu lama hingga akhirnya dia melepaskan Xia Wanan. Dia memindahkan tangannya yang sebelumnya berada di belakang kepala Xia Wanan ke pipi Xia Wanan. Han Jingnian hanya menatap matanya untuk sementara waktu tanpa melakukan pergerakan apapun, kemudian berkata dengan nada memaksa dan kesal, "Aku tidak…"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com