Makanan yang disediakan sangatlah mahal dan berstandar tinggi, demi memenuhi kebutuhan orang-orang yang diundang dalam acara tersebut.
Selain Bapak Xu Jianxu, ada juga lima sosok penting lainnya, seperti direktur Departemen Sains dan Teknologi Provinsi Jiangsu.
Ada beberapa sosok penting dalam acara tersebut, seperti sekretaris Kota Jinling, dan Profesor Ren Changming, sosok yang pernah menjadi kepala desainer Proyek Antariksa China. Sekarang, ia mengajar sebagai dosen di Universitas Yanjing.
Setelah ia menolak tawaran pria itu untuk belajar di Universitas Yanjing, ia merasa sedikit bersalah, namun jika dilihat dari bagaimana ia mau datang ke acara ini, pria tua itu sudah melupakan penolakan tersebut.
Sekretaris Liu tidak banyak berbicara, hanya tersenyum dan menyapanya. Mereka tidak banyak berbicara, karena kedudukan mereka sangat berbeda, sehingga tidak ada yang bisa dibicarakan. Ditambah lagi, Luzhou telah menolak tawaran mereka.
Dalam acara tersebut, para murid duduk di tiga meja terpisah, para dosen duduk di dua meja, dan kepala universitas mendapatkan satu meja terpisah.
Luzhou duduk bersama dengan 11 orang di sebuah meja panjang.
Sebenarnya, hanya ada 10 kursi dan 10 sumpit di meja tersebut, namun ketua Himpunan Mahasiswa memutuskan untuk menarik kursi dan duduk di sebelah mahasiswa teladan dari Departemen Bahasa.
Luzhou harus mengakui bahwa mahasiswa teladan dari Departemen Bahasa itu pandai membicarakan berbagai macam topik. Walaupun mereka agak kesulitan berdiskusi, ia bisa tahu kapan harus menahan diri agar tidak terlihat terlalu antusias.
Sebelum makanan tersaji, mereka sudah bertukar kontak WeChat.
Awalnya, Luzhou mengira bahwa semua ketua Himpunan Mahasiswa sangatlah tidak berguna, namun sekarang pandangannya telah berubah karena kelakuan ketua tersebut. Semua ketua sebelumnya, yang ia ketahui, tidak memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik, namun ketua saat ini setidaknya bisa melatih EQ anggota dan mahasiswa-mahasiswa lainnya.
Tidak terlalu berguna, namun masih lebih baik daripada sebelum-sebelumnya.
Luzhou tidak terlalu memperhatikan ketua Himpunan Mahasiswa itu, ia lebih fokus pada murid teladan universitas tetangga Jinling.
Dia memiliki peran dalam Laboratorium Informasi Quantum, bagian dari Asosiasi Ilmu Sains China. Kira-kira, kedudukannya seperti mahasiswa teladan tingkat dunia.
Luzhou sebenarnya ingin mendapatkan gelar S1 bidang fisika juga, sehingga ia berpikir untuk bertanya kepada mahasiswa teladan itu.
"Apa kamu berencana mendapatkan gelar bidang fisika?"
Luzhou mengangguk dan tersenyum, "Benar, apakah Anda punya saran?"
Zhang Shikun memandang Luzhou selama beberapa saat dan berkata, "Aku tidak tahu banyak tentang double degree, dan aku sendiri masih belum lulus, namun kalau kamu ingin mendapatkan gelar di bidang fisika, aku bisa memberimu beberapa saran. Aku mengambil jurusan Fisika Kuantum, dan fokus pada kondensasi. Jika kamu tertarik, bacalah buku-buku fisika kuantum, teori kuantum, dan lain-lain… MIT punya beberapa kelas, akan kukirim jadwalnya menggunakan WeChat."
"Terima kasih banyak!" Ujar Luzhou.
"Sama-sama, kita sebaiknya saling membantu, mungkin saja suatu hari nanti aku akan membutuhkan bantuanmu." Zhang tersenyum dan berkata, "Sebagai mahasiswa yang fokus belajar Fisika Kuantum, aku sangat membutuhkan ilmu matematika, dan matematika adalah bidang yang sangat sulit. Namun, jika kamu tertarik dengan Fisika Kuantum, kita bisa saling bertukar informasi."
Tiba-tiba, seorang mahasiswa di sisi samping Luzhou angkat bicara dan tersenyum, "Wah, para murid teladan masih mendiskusikan soal pelajaran. Apa kalian mau ikut pergi karaoke?"
Nama mahasiswa itu adalah Li Haoran, sosok yang cukup terkenal, karena memiliki nama yang mirip seperti seorang pujangga terkemuka.
Namun, dia bukanlah seorang mahasiswa dari Departemen Bahasa, melainkan mahasiswa Departemen Kimia yang fokus mempelajari polymer.
"Aku tidak ikut, aku buta nada." Luzhou menolak tawaran itu, secara tidak langsung mengatakan ia tidak ingin menyiksa telinga teman-temannya itu.
Zhang pun ikut menggeleng, "Aku masih ada urusan di laboratorium. Kalian bersenang-senanglah."
"Wah, para mahasiswa teladan semuanya bekerja keras! Aku harus bekerja keras juga agar tidak tertinggal." Li Haoran menggeleng dan menghela nafas, sebelum menoleh ke arah Luzhou, "Kak, aku sudah membaca makalah-mu tentang nanotube karbon. Bagaimana kamu bisa membuat rumus dengan bantuan data dari alat inframerah Fourier? Kalau kamu mau, bisakah kamu mengajariku?"
Luzhou tidak tahu harus menangis atau tertawa, kemudian ia menjawab, "Yah… Sebenarnya, tidak sampai bekerja keras atau bagaimana, aku hanya duduk di kursi, mencoret-coret kertas buram, dan mendapatkan rumus…"
Li Haoran menghela nafas, "Hei, kamu memang murid teladan sejati. Untukku, matematika itu sama rumitnya seperti ilmu metafisika1."
Luzhou tertawa dan tidak menjawab.
Tapi, pada kenyataannya, ia benar-benar tidak bisa menjawab pertanyaan itu.
Metode-nya untuk mendapatkan rumus itu seperti pencerahan dari langit dan bumi, ia benar-benar tidak tahu darimana ia mendapatkan inspirasi tersebut.
Mulai menjelaskan saja tidak bisa.
....
Setelah acara tersebut, Luzhou menghabiskan 4 hari sendirian di gedung universitas yang telah sepi.
Tidak lama kemudian, waktu tes TOEFL telah tiba.
Luzhou pergi naik mobil ke tempat tes, dan setelah menandatangani pernyataan kerahasiaan, ia meletakkan barang-barangnya di loker yang telah disediakan sebelum masuk ke ruang tes. Pada jam setengah 8, tes pun segera dimulai.
Test TOEFL dibagi menjadi empat bagian, yaitu listening, reading, speaking, dan writing.
Setelah mendapatkan kertas soal, Luzhou mulai membaca soal-soal yang tertulis dan menjawabnya.
Walaupun 8000 kosa kata terdengar mengerikan, sebenarnya itu adalah tes yang biasa saja bagi seseorang yang bisa menerjemahkan thesis dan mengumpulkannya ke situs jurnal asing. Jika ia benar-benar bisa melakukan kesalahan dalam menjawab pertanyaan mudah seperti ini, lebih baik ia kembali dan tidur saja.
Ditambah lagi, ia telah menghabiskan 15 hari untuk persiapan.
Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam bagian reading, Luzhou meletakkan pulpen-nya dan menunggu bagian listening dimulai.
Bosan menunggu, ia memutuskan untuk melihat apa yang dilakukan oleh para peserta tes lainnya.
Sosok yang duduk di sebelahnya sibuk menggigit tutup pulpen dan berpikir bagaimana cara mengerjakan soal reading pertama.
Sedikit jauh dari tempatnya duduk, seorang gadis kecil berumur sekitar 12 atau 13 tahun sedang menjawab pertanyaan dengan tekun.
Apakah kalau ingin belajar ke luar negeri, sekarang harus bersiap-siap dari kecil?
Luzhou berdecak perlahan, sedikit terkejut dengan apa yang dilihatnya.
Ia tidak mengerti apa yang ada di pikiran orang-orang kaya…
Dia hanya memerlukan 20 menit untuk menjawab pertanyaan, sehingga ia menganggur selama hampir setengah jam.
Akhirnya, pada saat listening dimulai, Luzhou merasakan sedikit kesulitan.
Tapi, kesulitan itu tidak membuatnya takut.
Kecepatan bicara dalam tes sebenarnya dan dalam TPO hampir sama, sehingga ia yakin bisa menjawab semua pertanyaan tersebut.
Setelah listening selesai, mereka mendapat kesempatan istirahat selama 10 menit.
Luzhou berdiri, keluar dari ruangan, dan mengambil botol dari lokernya untuk minum air. Setelah minum, ia pergi ke toilet.
Sesaat setelah ia kembali ke ruang tes, bagian tersulit, speaking, segera dimulai.
Ada 6 pertanyaan, dan waktu yang diberikan adalah sekitar 20 menit.
Setelah beberapa saat, Luzhou melihat pertanyaan pertama.
"Apa karakteristik terpenting seorang pemimpin yang baik?" Apa benar itu pertanyaannya?
Luzhou berdehem, kemudian mengambil mik dan mulai menjawab.
"A good leader is supposed to have a vision. Effective leaders and their organizations have an agenda (Seorang pemimpin yang baik harus memiliki visi. Pemimpin yang efektif dan organisasinya memiliki rencana)…"
Jika ia berbicara dengan jelas dan logis, seharusnya tidak akan ada masalah.
Speaking adalah ujian yang fokus pada kejelasan perkataan, bukan kosakata semata.
Bagian ini tidak mudah, namun 29 poin saja sudah lebih dari cukup.
Tidak sampai satu menit setelah sesi speaking berakhir, tes writing pun dimulai.
Bagi Luzhou, bagian ini adalah bagian termudah.
Membuat tulisan seribu kata? Sama sekali tidak sulit!
Luzhou mengangkat tangan, mengatakan pada pengawas bahwa ia sudah selesai. Setelah pengawas mengambil dan memastikan ia telah selesai, ia keluar dari ruangan, dan merasakan tatapan orang-orang yang kagum akan kemampuannya.