webnovel

Menarik Perhatian

Éditeur: Wave Literature

Luzhou segera meninggalkan rumah Nyonya Yang, dan berpikir dalam perjalanan.

Perkataan wanita itu tidak salah, energi seseorang sangatlah terbatas. Ditambah lagi, Luzhou tidak terlalu tertarik mengembangkan sebuah perusahaan.

Sebagai orang yang berkutat dalam bidang akademik, ia hanya perlu bekerja dalam sisi pembuatan aplikasi, sementara sisi pemasaran dan kepemimpinan bisa ditangani oleh orang lain.

Bagi Luzhou, medan bertarung-nya adalah sebuah laboratorium, bukan sebuah ruangan bernegosiasi, dan bukan juga ruangan kantor seorang manajer.

Chen Yushan adalah seorang manajer yang baik, namun bakat gadis itu berat di sisi akhir dan tengah, sehingga perusahaan kecil Kereta Kampus miliknya sama sekali tidak cocok. Ditambah lagi, gadis itu masih sibuk dengan tes untuk masuk S2. Tidak ada waktu luang untuk membantunya.

Akhirnya, Luzhou sampai di gedung asrama universitas. Setelah berpikir lama, akhirnya Luzhou mendapatkan ide, dan ia menelepon seseorang di balkon kamarnya.

Setelah telepon diangkat, terdengar suara lantang dari telepon, "Hai, Luzhou. Ada apa?"

Luzhou tersenyum dan bertanya, "Sejak kapan Kakak Wu jadi tajir begini?"

"Kamu sudah punya uang banyak, tapi apa kamu masih melakukan pekerjaan-pekerjaan sampingan? Kamu ini sudah menjadi salah satu dewa di universitas! Apa kamu masih mau kerja sampingan? Aku tidak mau membantumu!"

"Tidak, bukan itu yang ingin kutanyakan." Ujar Luzhou seraya menyunggingkan senyum. "Aku mau tanya, apa Kakak mau jadi kaya?"

Kak Wu terdiam, berpikir selama beberapa saat kemudian berkata, "Aplikasi kereta kampus itu?"

"Benar." Ucap Luzhou.

"Apa kamu mau bertemu? Hal seperti ini lebih baik dibicarakan langsung."

Luzhou berpikir, dan akhirnya ia setuju dengan ide tersebut.

Diskusi itu adalah sebuah pembicaraan berat, dan jika mereka berdiskusi di telepon, mereka akan makan waktu lama dan menghabiskan pulsa.

"Oke, kita ketemu besok sore jam 5 setelah kelas selesai."

...

Keesokan harinya, Luzhou datang ke tempat yang sudah mereka setujui pada jam 5 sore tepat, dan ia melihat seorang pria tambun sudah duduk di kursi dekat pintu. Pria itu melambaikan tangan ke arahnya.

Luzhou memandang pakaian Kak Wu, dan ia menyadari bahwa pria itu mengenakan pakaian berlengan pendek. "Apa tidak dingin?"

Ini sudah bulan Oktober akhir, penghujung musim gugur dan sebentar lagi musim dingin. Luzhou sudah mulai memakai jaket karena cuaca semakin dingin.

"Orang gendut tahan dingin, dan aku kadang juga memakai pakaian tipis waktu musim dingin." Kak Wu tersenyum dan meregangkan tubuhnya. "Duduklah, aku mau pesan ikan kukus, kamu mau makan apa? Jangan sungkan-sungkan. Nanti waktu makanan datang kita bisa mulai diskusi."

"Mari kita minum teh saja. Dalam pembicaraan bisnis, sebaiknya tidak mabuk-mabukan." Ujar Luzhou.

Kakak Wu mengangguk. "Baiklah, terserah kamu saja."

Kakak Wu adalah sosok yang baik, dan ia telah banyak membantu Luzhou, sehingga Luzhou mengingat dirinya terlebih dahulu.

Tentu saja, itu bukan satu-satunya alasan. Kakak Wu adalah sosok yang memiliki kemampuan organisasi dan kepandaian EQ yang tinggi.

Dua hal itu adalah dua hal yang tidak Luzhou miliki.

"Ah, omong-omong, aplikasi kereta kampus yang kamu buat masih kugunakan sampai sekarang. Fungsi naik mobil bersama-sama pada aplikasi itu sangat berguna." Ujar Kak Wu sambil menuangkan teh untuk Luzhou dan untuk dirinya sendiri. "Stasiun kereta jauh sekali dari rumah, dan kalau naik taksi, harus berputar jauh. Dengan aplikasi-mu, aku dan beberapa temanku menghemat cukup banyak uang. Aku iri dengan otakmu itu, aku tidak akan pernah mendapatkan ide brilian seperti ini."

"Ah tidak juga, aku hanya bermain-main saja." Luzhou berkata sambil tersenyum.

"Tidak, ada banyak orang yang bisa membuat program, tapi tidak banyak orang yang punya ide." Kak Wu menghela nafas dan meminum teh. "Baiklah, kita langsung saja, apa yang ingin kamu bicarakan? Kamu tidak kemari hanya untuk menunjukkan aplikasi itu, kan?"

"Apa kamu tertarik bekerja sama denganku dalam proyek ini?"

"Kamu… Kamu sedang merekrutku?" Kak Wu menatap Luzhou dengan terkejut.

Luzhou mengangguk, "Benar."

Kak Wu kemudian bertanya, "Kenapa aku? Apa kamu suka padaku?"

"Aku ini normal, tahu."

Kak Wu tertawa dengan kerasnya. "Yah, kita hanya dua pria yang berkutat di bidang sains bersama-sama!"

"Baiklah, kembali ke topik awal… Aku tidak punya cukup energi untuk mengurus perusahaan dan membuat aplikasi. Apalagi aku tidak punya pengalaman mengoperasikan perusahaan atau hal-hal organisasi lainnya. Sementara Kak Wu tidak bisa membuat aplikasi, namun punya pengalaman." Luzhou tersenyum.

"Apa itu benar-benar penting?" Kak Wu terdiam selama beberapa saat. "Apa rencanamu? Kamu akan meminta bantuanku untuk melakukan apa?"

"Singkatnya, aku ingin mengembangkan perusahaan ini, entah sampai menjadi kuat di pasaran, atau mendapat prestise… Tapi intinya, aku harus memiliki organisasi yang kuat dan bagus, dan aku tidak terlalu pandai dalam urusan manajemen, aku lebih suka bekerja dalam bagian riset dan pembuatan aplikasi. Jadi, aku butuh bantuan orang yang memiliki pengalaman bekerja sebagai manajer dan bisa bekerja bersama orang lain."

Kak Wu mengangguk. "Jadi, kamu ingin merekrutku untuk menjadi manajer perusahaan-mu?"

"Benar." Luzhou mengangguk. "Aku punya dua pilihan untuk Kakak."

"Setelah tahap awal, jika perusahaan berhasil, aku akan mengambil 5% saham perusahaan untuk kuberikan pada Kakak. Atau, jika aku memutuskan untuk menjual proyek ini, Kakak akan mendapatkan 5% dari hasil penjualan. Aku akan menuliskan ini pada kontrak."

"Atau, aku akan membayar Kakak sejumlah 8 ribu Yuan per bulan, belum termasuk bonus."

"Kakak pilih yang mana?" Tanya Luzhou.

Kak Wu menutup mata dan berpikir selama beberapa saat.

Jika Luzhou gagal, saham tidak akan berguna, dan perusahaan akan mati dan hilang begitu saja. Namun, jika Luzhou berhasil, harga perusahaan akan menembus satu juta dolar, dan 5% saham akan memiliki harga setidaknya 50 ribu yuan.

Pilihan kedua bisa dibilang lebih sedikit namun lebih aman. Untuk lulusan baru Departemen Matematika, gaji sejumlah 8 ribu yuan ditambah dengan bonus sudah sangat banyak.

Ditambah lagi, lulusan-lulusan dengan nilai 985 biasanya agak sulit mendapatkan pekerjaan. Ada yang memiliki ide untuk bekerja dalam keuangan di Wall Street. Namun, kenyataannya?

Namun, jika Kak Wu memilih pilihan kedua…

Pilihan kedua tidak cocok untuknya.

Kak Wu membuka mata lalu tersenyum, dan berkata. "Aku masih muda, aku masih ingin menjalani tantangan, dan makan gaji buta bukan jalanku. Apa perusahaanmu masih di tahun pertama?"

"Sudah kuduga, Kakak pasti memilih yang pertama." Luzhou tersenyum dan mengulurkan tangan, "Mulai hari ini, kita partner."

Kak Wu tersenyum puas dan menyalami tangan Luzhou. "Semoga kerjasama kita berjalan lancar."

"Semoga kerjasama kita berjalan lancar!"

Chapitre suivant