webnovel

Kakak Lu, Masalah Besar Muncul!

Éditeur: Wave Literature

Pada pukul enam sore, Luzhou pergi ke dapur lalu memakai celemek dan mulai memasak sesuai dengan kesepakatan yang telah ia buat bersama Han Mengqi. Gadis kecil itu juga mengikutinya dari belakang lalu berdiri di sampingnya, dan menatapnya dengan tatapan yang bersemangat.

Di dalam kulkas ada banyak bahan makanan yang telah dibeli oleh Nona Yang.

Di dalam kulkas tersebut ada tahu, daging has dalam, dan beberapa sayuran segar. Selain itu, ada juga garam, lada, dan beberapa bumbu lain yang ternyata sudah hampir habis.

Nona Yang selalu mengizinkan Luzhou untuk memasak di dapurnya karena beliau juga tidak ingin anak perempuannya memakan makanan tidak sehat yang dibeli dari luar.

Tetapi…

Mengapa beliau tidak mempekerjakan seorang pengasuh anak?

Menurut Luzhou, memasak untuk Han Mengqi bukanlah suatu masalah besar, karena ia tidak perlu mengeluarkan uang untuk makan malam sendiri. Setelah bertanya pada Han Mengqi apakah ia mampu makan pedas, Luzhou pun mulai memasak.

"Apakah kamu pernah menjadi seorang guru kursus?" Tanya Han Mengqi.

"Ini baru yang pertama kalinya." Jawab Luzhou sambil menuangkan minyak ke panci panas.

"Hah? Aku pikir kamu sudah pernah menjadi seorang guru kursus sebelumnya, karena kamu mengajar dengan baik." Balas Han Mengqi dengan kedua mata yang terbelalak karena sedikit terkejut setelah mendengar jawaban Luzhou.

"Benarkah? Mungkin itu karena aku terbiasa membantu adik perempuan ku belajar." Ujar Luzhou sambil menumis daging cincang. Ia kemudian menambahkan air dan tahu pada panci, setelah itu menutup pancinya dan memasaknya dengan api kecil. Kemudian Luzhou mengambil talenan dan mulai memotong tomat.

Luzhou sedang membuat tahu mapo dan telur orak-arik dengan tomat.

"Apakah kamu mempunyai adik perempuan?" Tanya Han Mengqi. "Berapa umurnya?" Imbuhnya.

"Sama sepertimu, ia juga masih kelas satu SMA. Setelah liburan musim panas ia akan menjadi siswa kelas dua SMA."

Han Mengqi kemudian mencium aroma masakan Luzhou dan merasa kagum. Gadis itu kemudian menghela nafas panjang.

"Aku benar-benar iri denganmu…"

"Kenapa kamu iri? Adik perempuan ku itu sangat merepotkan."

Han Mengqi kemudian bertanya sambil memiringkan kepalanya. "Apakah kamu membenci adik perempuanmu?"

Luzhou menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak. Ia adalah anggota keluarga ku, bagaimana mungkin aku bisa membencinya?'

Maka bisa dikatakan bahwa, Luzhou bersedia membantu adiknya belajar karena mereka berdua adalah saudara.

"Tapi aku masih merasa iri denganmu." Kata Han Mengqi yang tampak cemberut. "Seandainya saja aku memiliki seorang kakak."

Apakah maksudnya Han Mengqi ingin merepotkan orang lain?

Luzhou hanya memutar kedua matanya saat mendengar ucapan Han Mengqi barusan.

Setelah itu, Han Mengqi terdiam dan hanya memandangi gelembung yang ada di panci. Lalu tiba-tiba ia bertanya, "Jika Ibu dan Ayahku bercerai, apakah aku bisa memiliki seorang kakak?"

Luzhou memiringkan kepalanya lalu berkata, "Tidak tahu. Jika seandainya saja orang tua mu menikah lagi dan memiliki anak lagi, mungkin kalian bisa menjadi kakak-adik."

'Jadi apakah kamu ingin orang tuamu bercerai?' Tanya Luzhou dalam hati.

Ini tidak bisa dimengerti.

Muka Han Mengqi menjadi memerah dan ia akhirnya menyadari bahwa ia telah mengajukan pertanyaan yang bodoh. Gadis itu kemudian menelan ludahnya dan berhenti berbicara.

Makanannya telah disajikan di atas meja. Kali ini Luzhou memasak tiga mangkuk nasi agar ia tidak perlu khawatir akan kekurangan makanan.

Mereka pun duduk di depan meja makan. Han Mengqi memakan seporsi besar tahu mapo, lalu ia mulai berkeringat karena kepedasan, tetapi ia tidak mempedulikannya dan masih menikmati makanannya.

Luzhou hanya tersenyum saat melihat Han Mengqi kepedasan. Pemuda itu kemudian berkata, "Kamu itu seperti kakak perempuanmu, sangat suka makan makanan pedas."

Han Mengqi yang hendak menyuapkan makanannya ke dalam mulut tiba-tiba terkejut. Ia kemudian memiringkan kepalanya dan berkata, "Ha? Kakak perempuanku tidak begitu menyukai makanan pedas."

Ucapan Han Mengqi barusan membuat Luzhou terdiam.

Han Mengqi lalu menatap Luzhou dengan tatapan aneh. "Kenapa?"

"Ada apa memangnya?" Luzhou justru balik bertanya dengan ekspresi yang terlihat jelas kalau ia sedang merasa canggung.

'Lain kali aku harus mengundangnya makan malam lagi. Aku harus mencari kesempatan lain untuk mengundangnya.' Pikir Luzhou yang merasa bersalah karena sudah mengajak Chen Yushan makan sup pedas.

Setelah makan, Luzhou membereskan mangkuk dan sumpit. Setelah itu ia memberitahu Mengqi untuk berhati-hati karena di rumah sendirian.

Luzhou kemudian memanggil mobil jemputan untuk kembali ke sekolah.

Ketika Luzhou turun di gerbang fakultas, ia menerima transfer WeChat dari Nona Yang.

[Biaya transfer: 1000]

Lalu…

[Yang Danqi: Terima kasih.]

Luzhou merasa sedikit heran setelah membaca ucapan terima kasih dari Nona Yang, tetapi ia tetap membalasnya dengan mengirimkan pesan; [sama-sama].

Ketika Luzhou hendak menaruh telepon genggamnya di dalam saku, tiba-tiba HP nya berbunyi.

Luzhou merasa sangat senang saat mengetahui bahwa yang meneleponnya adalah Liurui. Ia menduga bahwa Liurui meneleponnya karena ia lupa membawa kunci.

Namun, saat ia bersiap untuk menggoda Liurui, suara yang amat bersemangat terdengar dari telepon.

"Kakak Lu, ada masalah besar!"

...

Liurui segera memberitahu Luzhou setelah masalah tersebut terjadi.

Sekalipun ia beranggapan bahwa Liurui sedikit sombong, tetapi Luzhou tidak terlalu ambil pusing dengan hal tersebut.

Yang terpenting adalah, apa yang sebenarnya sedang terjadi?

Sementara itu, Luzhou pun bergegas kembali ke kamar asrama, dan mengambil HP Liurui lalu melihat artikel yang ada di layar.

Situasi Akademik Universitas Kontemporer di Tiongkok——Menurut Perspektif Tesis Seorang Mahasiswa.

Bagian pertama artikel membicarakan tentang lingkungan akademik di Tiongkok secara umum, dari matematika sampai fisika, dari komputer hingga moralitas, dan pada bagian akhir artikel membahas tentang mengapa Tiongkok tidak mampu menghasilkan ilmuwan hebat seperti Einstein atau Newton.

Siapapun yang membaca artikel tersebut tahu bahwa orang yang menulis tersebut sangatlah tidak profesional dan membuat artikel secara asal-asalan.

Setelah itu, di dalam artikel tersebut juga menyebutkan bahwa ada seorang mahasiswa yang menerbitkan sembilan artikel SCI dalam waktu satu bulan. Hal tersebut seolah menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut bukanlah seorang mahasiswa yang benar-benar memiliki kemampuan, tetapi hanya asal dalam membuat artikel. Bahkan mahasiswa tersebut disebut dengan 'kanker akademis' yang hanya bisa mencuri informasi untuk membuat artikel.

Ya, artikel tersebut menggunakan istilah 'kanker akademis.'

Akhirnya, di dalam artikel tersebut disebutkan bahwa mahasiswa tersebut berasal dari Universitas Jinling dan bermarga Lu.

Zhu Fangcai adalah seorang penulis dan komentator pendidikan, yang juga merupakan seorang penulis ilmu pengetahuan dan seorang sarjana yang terkenal. Beliau memiliki logo V besar di avatar situs Weibo miliknya.

Benar-benar orang yang hebat, pantas saja beliau memiliki jutaan penggemar!

Tetapi…

Sekarang Luzhou sedang kebingungan.

Siapakah orang ini?

Luzhou tidak merasa memiliki masalah apapun dengan orang tersebut, lalu mengapa orang itu melakukan hal ini padanya?

Mengapa orang itu tidak menulis artikel dengan kemampuannya sendiri? Apakah orang itu kesulitan untuk melakukannya?

Sementara itu, Liurui sepertinya tidak menganggap masalah tersebut sebagai masalah serius. Pemuda itu tertawa lalu bertanya pada Luzhou. "Kapan kamu mulai untuk mengerjakannya? Apakah bisa dikirimkan pada SCI?"

Liurui kemudian membatin, 'Aku baru akan mencoba untuk mengirimkan dua artikel.'

"Bukankah kamu bisa mempelajarinya sendiri dengan menonton film? Apakah kamu mengerti maksudku?" Tanya Luzhou sambil menatap Liurui.

Liurui memperhatikan bahwa Luzhou sedang dalam suasana hati yang buruk. Liurui pun memutuskan untuk diam dan tidak berani berkomentar lagi.

Luzhou kemudian mengambil nafas dalam untuk menenangkan dirinya. Ia kemudian bertanya, "Dari mana kamu melihat artikel ini?"

Luzhou tak percaya bahwa Liurui akan mencari tahu tentang artikel dari beberapa komentator pendidikan yang terkenal dan penuli ilmu pengetahuan populer hanya karena ia sedang bosan. Luzhou kemudian menanyakan tentang bagaimana Liurui bisa menemukan artikel tersebut.

"Ketua Departemen Komputer dari kelompok Pelatihan Pemodelan Matematika telah mempostingnya ke situs pertemanan. Aku baru saja melihatnya, tetapi belum melihatnya secara menyeluruh." Jawab Liurui.

Kecemburuan akan menyebabkan kecemburuan, dan perbandingan menyebabkan perbandingan. Kemampuan yang kurang bukanlah hal yang buruk. Karena Luzhou dan Liurui adalah teman satu kamar, maka sudah sepantasnya mereka tidak saling mencelakai satu sama lain. 

Luzhou mengabaikan ucapan Liurui, tetapi terus mengamati wajah pemuda tersebut.

Liurui yang melihat Luzhou tidak mengatakan apapun akhirnya memutuskan untuk bertanya, "Apa yang harus kita lakukan?"

Luzhou tidak tahu harus melakukan apa. Ia bahkan tidak memiliki akun Weibo sama sekali. Ia hanya mendengar bahwa ada sebuah situs yang bernama Weibo, tetapi ia tidak pernah menggunakannya.

"Bantu aku menghadapinya." Jawab Luzhou.

"Hei, tunggu dulu. Kenapa kamu tidak menghadapinya saja sendiri?" Tanya Liurui.

"Aku tidak punya akun situs Weibo." Jawab Luzhou.

Liurui hanya terdiam setelah mendengar jawaban Luzhou barusan.

Pada akhirnya, Luzhou dan Liurui berdiskusi bersama untuk mencari cara menghadapi pengganggu tersebut.

Bagaimana cara Luzhou untuk menghadapinya?

Sementara Liurui tidak mau ikut campur, dan menyuruh Luzhou untuk menghadapinya sendiri. 

Kemudian, Luzhou membawa tas komputernya dan pergi menuju perpustakaan untuk belajar.

Luzhou pun merasa yakin bahwa ia bisa menghadapi hal ini dengan mudah.

Lagipula yang tertulis di artikel tersebut adalah mahasiswa Universitas Jinling, dan Luzhou bukanlah satu-satunya mahasiswa yang bermarga Lu di kampusnya.

Chapitre suivant