webnovel

karena aku pintar

Keluarga Mirella telah kembali, Mirella bersama mama mertuanya sedang menyiapkan berbagai keperluan untuk keberangkatan mereka.kini menyisakan tiga orang pria yang sedang menikmati kopi bersama.

"kamu tahu Dan,,papa benar - benar deg degan loh,,papa kira kalian benar - benar akan cerai" kata sang papa memulai obrolan. "iya,loh pa,,Dani Kira juga mereka pasti berakhir dimeja hijau" kata Dani menimpali. "berarti Mira memang wanita yang luar biasa sabar, dia mau menerima suami yang jelas - jelas berselingkuh" tambah sang papa.

"kalian pikir seperti itu?"Tanya Daniel santai. "karena kalo papa jadi Mira juga papa tanpa pikir panjang akan langsung gugat kamu" tambah sang papa lagi. "Dani juga pa" timpal Dani. "untungnya Mira bukan kalian" jawab Daniel sinis.

"apa mungkin si Ela menjadi bodoh ya" kata Dani sambil memakan kudapan yang disiapkan bi Narti.

"aduh" Dani mengaduh sambil mengusap kepalanya yang dipukul Daniel. "Enak aja kau ngomong istriku bodoh,,dia itu pintar, namun masih Kalah pintar dariku" sombong Daniel.

Mendengar perkataan Daniel sang papa juga Dani langsung memandang Daniel dengan penuh Tanya. "apa maksudmu?" Tanya sang papa penasaran.

"asal kalian tahu saja, Mira melakukan apa yang kalian omongkan tadi,,dia langsung menghubungi pengacara untuk meminta mengajukan perceraian dariku"kata Daniel santai. "lalu....apa kalian jadi bercerai?" Tanya Dani antusias. "sayangnya anda harus kecewa tuan Dani" kata Daniel sambil tersenyum miring.

"lalu....?" sang papa semakin penasaran. "papa juga kamu Dani,,harus mengakui kalau aku memang pintar" kata Daniel bangga. Namun sang papa juga Dani semakin tidak mengerti, apa hubungan pintarnya Daniel dengan perceraian ? apa Mirella minta melihat nilai Daniel sekolah.

"apa hubungannya?" akhirnya sang papa bertanya.

"papa tahu,,Surat yang akan Mira kasih ke Daniel pertama Kali,,Daniel ambil tampa sepengetahuan Mira,,lalu yang kedua..." Daniel mengantung kalimatnya agar sang papa juga saudaranya semakin penasaran. "apa yang terjadi dengan yang kedua?" Tanya Dani semakin ingin tahu. "coba tebak" kata Daniel santai. "kau....mencurinya lagi?" Tanya sang papa.

"tentu tidak lah pa,,,Daniel kan pintar,,Mana mungkin Daniel lakukan Hal yang sama untuk kedua kalinya" kata Daniel lagi. "lalu bagaimana caranya Ela tidak jadi lagi mengugat cerai,,jangan bilang kalau Ela hamil?" Tanya Dani. "huft... kalau memang seperti itu justru lebih mudah" kata Daniel kesal. "lalu bagaimana caranya?" Tanya Dani tidak sabar.

"kenapa juga aku harus bilang sama kalian,,ini kan urusanku" kata Daniel sambil memasukkan kudapan ke mulutnya dengan kesal.

Papa dan juga Dani hanya bisa menghembuskan nafas putus Ada, mereka tahu kalau Daniel sudah seperti itu maka, akan sulit bagi Daniel untuk bercerita.

Daniel segera beranjak kekamar untuk membantu Mirella juga sang mama. "oh...iya....Dani....jangan kamu pangil istriku dengan nama Ela,,aku ngak suka!" kata Daniel sambil pergi.

Dani merasa takjub dengan perkataan Daniel. "dia cemburu padaku,,atau apa" gumam Dani frustasi.

"pa....menurut papa apa yang Daniel lakukan,,kenapa dia bilang kalau dirinya pintar?" Tanya Dani bingung. "kamu ingin papa jawab apa,,kamu sendiri tahu sedari kecil Daniel memang punya pemikiran yang bahkan Kita sendiri tidak terpikirkan akan hal itu" kata sang papa yang terus menatap Daniel yang melangkah menjauh.

Daniel tersenyum sambil berjalan menuju kamar. dirinya teringat bagaimana dirinya kembali mengacaukan Surat yang ingin diberikan Mirella padanya.

#flasback

"aku ingin Kita berpisah saja" kata Mirella sendu. Dengan segera Daniel menghampiri Mirella dan memeluknya. saat Mirella menangis dalam pelukannya segera Daniel mengambil map yang diatas meja dan mengantinya dengan map yang berisi ticket liburan, Daniel memang sengaja mencari map yang mirip dengan map yang sebelumnya dirinya ambil, sekedar berjaga - jaga,,dan ternyata....ada gunanya juga.

"ini....kamu tanda tangani,,aku sudah tanda tangan"Kata Mirella menyerahkan map yang baru saja diganti Daniel.

Daniel Pura - Pura sedih saat mengambilnya. lalu membukanya dan memasang muka terkejut. "jadi...kamu tidak menerima liburan yang aku kasih?, kenapa? apa tempatnya tidak cocok, bisa kok diganti ketempat lain" kata Daniel lagi. Mirella terkejut dengan perkataan Daniel. Baru saja dirinya menangis dipelukan Daniel sampai dirinya malu, sekarang Daniel justru bercanda dengan dirinya. dengan kesal Mirella merebutnya dari Daniel. yang terjadi dirinya kini justru lebih terkejut. "ini....ini....bagaimana mungkin!" pekik Mirella terkejut. "bagaimana mungkin bisa seperti ini?" Tanya Mirella tidak mengerti, dirinya benar - benar menandatangani Surat gugatan cerai yang diberikan oleh pengacaranya, lalu bagaimana mungkin suratnya berubah menjadi ticket pesawat , juga hotel. siapa sebenarnya yang sedang mengerjai dirinya.

"tidak mungkin.....Daniel...aku tadi....tadi bukan seperti ini" kata Mirella tergagap. sebenarnya Mirella bukan orang bodoh namun entah mengapa dirinya kini justru buntu. dia tidak bisa berfikir lagi karena terkejut atau karena Ada Daniel.

"Mira...kalau kamu memang tidak mau pergi denganku tidak masalah,,mama akan menemanimu, kalau kamu tidak mau kesana juga tidak masalah biar nanti aku ganti" kata Daniel lirih. Melihat Muka Daniel yang sedih, Mirella merasa tidak tega. Dirinya juga akan merasa tidak dihargai kalau dirinya menjadi Daniel.

"tidak....bukan....aku suka kok,,ya udah aku pergi sama mama aja" kata Mirella sambil memalingkan mukanya. Karenanya Mirella tidak bisa melihat senyuman dibibir manis Daniel.

"Mira,,kamu tidak tahu kah...kalau suamimu ini pintar" senyum Daniel penuh arti

Chapitre suivant