webnovel

apa kau yakin?

Kini Mirella sedang duduk berdua dengan Daniel. hanya keheningan yang menyelikuti mereka. Baik Daniel maupun Mirella tidak Ada satupun yang bersuara. hingga....

"Daniel" "Mir" mereka saling pangil bersamaan. " kamu katakan saja dulu,. nanti baru akau" kata Daniel. Mirella menganguk sambil memberikan sebuah kotak. " selamat ulang tahun ya,,semoga kamu selalu sehat, juga bahagia selalu" kata Mirella sambil menyerahkan kado yang sudah disiapkannya untuk Daneil. "wah...terima kasih ya,,boleh kah aku buka kadonya?" Tanya Daniel sambil tetap memandang kado ditangannya dengan gembira. Bagaimanapun ini adalah kado ulang tahun pertamanya dari Mirella. "tentu...kan sudah aku kasihkan kepadamu" kata Mirella lagi.

segera Daniel membuka kadonya dan melihat sebuah arloji yang waktu itu dilihatnya. "jadi....kamu...."kata Daniel sambil tertawa. "iya,,aku sengaja kasih kamu ini,,biar kamu selalu ingat aku" kata Mirella disambung tawa juga.

"bentar....kamu tunggu ya....aku juga punya sesuatu untukmu" kata Daniel sambil berlari mengambil sesuatu. "tidak perlu....aku ingin mengatakan sesuatu yang lain!" soru Mirella namun tidak didengar Daniel. "aku ingin Kita segera bercerai...." gumam Mirella yang tidak didengar Daniel.

"hah....hah..ini,,semoga kamu suka ya" kata Daniel dengan nafas terengah setelah dirinya berlari. "apa ini?? bukankah aku tidak ulang tahun?" kata Mirella bingung sambil menerima hadiah dari Daneil. "tentu saja kamu tidak ulang tahun, kan yang ulang tahun aku,,," kata Daneil sambil mengacak lembut rambut Mirella. Hobi baru yang entah sejak kapan munculnya. "lalu kenapa kasih hadiah?" Tanya Mirella kekeh. "aduh....kasian sekali istriku ini....jangan - jangan kamu hanya pernah terima kado kalau ulang tahun aja ya....kasihan sekali sih"ledek Daniel. "yak....apa maksudnya itu,,aku juga sering kok , dapat hadiah walau tidak ulang tahun" kata Mirella merajuk.

"ish....lucunya ....gemes banget sih kamu kalau ngambek gini...." kata Daniel sambil menarik bibir Mirella. dengan segera Mirella berusaha melepaskan tangan Daniel dari bibirnya. "ish...apaan sih..." kata Mirella kesal. " habisnha....gemes banget....bibirnya lebih panjang dari angsa kalau ngambek" ledek Daniel kembali."Daneil..." seru Mirella sambil memukul mukul Daniel . "stop stop....ampun ampun,,jangan pukul lagi dong sayang,,,kan sakit" kata Daniel memelas, sambil menangkap tangan Mirella Dan mengecupnya.

Perlakuan Daniel membuat Mirella blushing. "ah....lebai" kata Mirella sambil menundukkan wajahnya. "ih....manisnya kalau lagi blushing gt,,,boleh ndak ya...cicip sedikit" kata Daniel masih mengoda Mirella. "apa sih..." kata Mirella sambil kembali memukul - mukul Daniel.

Tawa Daniel pun mengema diruangan itu, juga teriakan protes Mirella ikut mendominasi.

"udah dong jangan ngambek,,,sekarang buka kadonya ya,,ayolah sayangku" rayu Daniel pada Mirella. Sebenarnya Daniel masih ingin menjahili Mirella namun lama- lama dia takut Mirella marah beneran. "ndak mau...nih...aku kembalikan" kata Mirella kesal. "ya ampun sayang....manis banget sih kalau manja gitu" kata Daniel kembali mengoda Mirella Kali ini mencolek pipi Mirella. "Daniel..." teriak Mirella kesal sambil melempar hadiah yang diberi Daniel kemuka sang suami."iya iya....ya udah ,,kamu buka ya sayang,,atau mau aku cium dulu nih....biar mau buka hadiahnya" kata Daniel kembali usil.

mendengar perkataan Daneil dengan segera Mirella mengambil kembali hadiahnya Dan membukanya. "ya ampun....ini...ini kan tas yang aku pengen...ya ampun cantik banget...." kata Mirella sambil kagum melihat hadiahnya. " tapi sayang,,lebih cantik kamu kok dari pada tas ini" kata Daniel menimpali.

wajah Mirella kembali terasa hangat. Dirinya yakin kini wajahnya pasti seperti kepiting rebus. "kamu....yakin...kasih aku tas ini,,ini kan Mahal banget" kata Mirella meragu. " tidak Ada kata Mahal, untuk istriku yang manis ini,,Selama suamimu yang tampan ini mampu membelinya" kata Daniel banga. Mirella tersenyum mendengar ya. Entah kenapa kata Suamimu yang dikatakan Daniel semakin menghangatkan hatinya.

"oh..iya....sayang,,masih Ada lagi lo hadiahnya ,,coba deh...kamu buka tasnya" kata Daneil lagi. Segera Mirella membuka tasnya. didalamnya ada amplop. didalam amplop terdapat ticket pesawat dan juga vocher hotel. Mirella memandang Daniel tidak mengerti. " kamu ....suruh aku pergi?" Tanya Mirella sedih. Baru saja dirinya benar - benar bahagia dengan Daniel, namun...sekarang...

"tentu saja,,aku mau kamu pergi" kata Daneil tersenyum sambil membelai rambut Mirella. "kenapa?" Tanya Mirella berkaca - kaca. dirinya entah mengapa merasa sangat sedih saat Daneil menyuruhnya untuk pergi. Daniel yang melihat mata Mirella berkaca - kaca segera memeluknya. "ya ampun....sayang...kenapa? kamu tidak mau pergi kah??ya udah kalau memang tidak mau juga tidak apa -apa aku bisa batalkan kok,jangan menangis ya...." kata Daniel sambil membelai pungung Mirella lembut, untuk menenangkan sang istri yang justru kini terisak dalam pelukannya.

Chapitre suivant