Aruna tahu dia sedih, tapi dia tidak hancur.
Dirinya bukan gadis super cerdas yang bisa memprediksi dengan baik apa-apa yang akan terjadi dalam hidup.
Dia hanya seseorang yang berpikir terbuka, bebas dan lepas. Seburuk apa pun keadaan menghantamnya, bagaimana pun kondisi tubuhnya atau sekuat apa pun tekanan batin yang dia rasakan.
Aruna tahu tiap manusia mampu mengimbagi tantangan hidup yang ditawarkan dunia.
Hanya saja jangan sampai kita mencapai titik kelam, Kelam adalah sebuah kepahitan, satu titik ketika kita merasa hidup tak bisa dipertahankan lagi.
Aruna tidak cukup tahu, apakah saat ini yang dia alami kekelaman atau bukan? Tapi ibu baru ini menyatakan diri bahwa yang dia alami bukan bagian kekelaman.
Meskipun tubuhnya mumur. geraknya diborgol dan di batasi.
Masih ada fajar dalam gelap gulita, sepekat apa pun malam.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com