"Apa USG 4D bisa mendeteksi warna mata?" tanya Aruna sekali lagi.
.
"kamu menggodaku ya?" tawa renyah Mahendra mengiyakan tuduhan istrinya, "kenapa aku begitu mudah kau bodohi?" mulut Aruna ditekuk, dia tidak senang dengan situasi ini. Walaupun Hendra seolah sedang menikmati caranya menjahili sang istri.
"Tidak ada yang membodohi istriku, mana mungkin aku berani?" Hendra mengusir tangan Susi dari pegangan kursi roda istrinya.
Dan Aruna menoleh ke belakang, "biar Susi yang membawaku,"
"Oh' marah sungguhan rupanya," Hendra mundur selangkah dan membiarkan Susi mengambil alih. Lelaki bermata biru tersebut akhirnya memilih berjalan di sisi istrinya yang konsisten menatap sengit padanya.
"Aku rasa ada sesuatu yang perlu aku pastikan selain warna matanya," Aruna enggan memberi jawaban sebab ia tahu kemungkinan kalimat berikutnya adalah cara Mahendra menggodanya untuk kesekian kali, "Benar, kamu tidak ingin tahu?"
"Tidak..."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com