"terima kasih jamuannya," intan berjalan mengiringi langkah Thomas. Dua dari empat orang yang baru saja keluar dari resto tampak sengaja berjalan lebih lambat dari yang lain. Keduanya jauh tertinggal dari Tiara maupun Bianca. Sehingga Intan mempunya kesempatan bicara dengan pemuda berambut platinum tersebut.
"Saya minta maaf," dengan nada bergetar yang bahkan kesulitan mengatur nafasnya gadis ini merasakan pria di sampingnya berhenti berjalan.
"Buat apa," Thomas memutar arah tubuhnya 90 derajat, hingga pria tersebut bisa mengamati kekacauan yang di sembunyikan Intan. "keuangan sedang tidak baik?" dia menduga dan sesungguhnya lelaki ini sudah tahu lebih jauh dari isi kepala lawan bicaranya.
"Tapi saya tidak berkenan andai anda memilih menjual saham kami ke orang lain," Intan mempertahankan harapannya.
"kamu takut aku akan merugi dan kau terpaksa menyerahkan sekian persen sahammu untukku?" To the point, Thomas membuat pernyataan yang ditakuti Intan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com