Pria tua di atas kursi roda terlihat tengah membuat perenungan mendalam. Dia menunduk, dan Mahendra bisa meyakini hal tersebut tak lain dan tak bukan adalah wujud dari kesedihan yang menjadi rahasianya.
"Keluarga ini dulu punya hutang nyawa," kalimat pertama tatkala pria tua tersebut mengangkat wajahnya, menatap kosong. Sedangkan Mahendra memilih sekedar menjadi pendengar.
Hening sesaat, hanya helaan nafas yang terdengar sebelum pria tua tersebut kembali berujar, "Ibuku memilih bunuh diri. Kau tahu, bukan?," ada anggukan dari lawan bicaranya, "Dan entah bagaimana, perempuan itu menjadi tersangka dan dia mendekam di penjara selama bertahun-tahun. Padahal-," ada tawa di sela kalimatnya yang nanar tersebut, "Bukan dia pelakunya," lalu diam kembali. Sepertinya Wiryo tak sanggup lagi mengungkapkan rahasia yang ditanggungnya sendiri.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com