webnovel

III-225. Hikayat Lama

"Kalau begitu ayo istirahat.. baby ingin memeluk Daddynya," ucap Aruna sembari melempar senyum tipis.

"Ya.. iya.. huuh.." dada seseorang bergemuruh hebat. Dia yang merasa bersalah, dan sangat tersiksa.

.

.

Angin dingin yang bercumbu di luar seolah sedang menyisir tubuhku saat ini. Dia tertidur di sampingku, memelukku sangat erat. Awalnya mataku tak berani melihat caranya tertidur yang meringkuk, mendekap salah satu lenganku. Tapi kenyataannya aku tetap menoleh, mengamati dirinya yang menyajikan raut wajah tenang. 

Tidurmu seolah sedang memberi tanda, kaulah sang tuan putri cantik yang lemah lembut nan hangat, dan akulah sang penjahat bengis. Si pengkhianat kerajaan yang sedang kita bangun bersama. Aku di terkam sensasi rasa bersalahku.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant