"Sayang sekali saya tidak di izinkan untuk mewawancarai anda. Pertemuan kita di sini seperti keberuntungan untuk ku, bisa jadi keberuntungan juga untuk anda. Apa saya boleh…"
"Uuuh.. Alvin.. " kaki perempuan hamil tersebut bergetar. Dan ajudannya bergerak cepat merengkuh tubuh Aruna begitu juga yang di lakukan Vian.
.
.
Aruna duduk nyaman dengan tubuh lebih tegap, pada kursi kayu di rumah sederhana gadis bernama Kihrani. Perempuan tersebut mendapatkan tatapan secara bergantian oleh empat orang sekaligus. Mereka terdiri dari Kiki, Vian, Alvin dan tentu saja bapak, berada di meja yang sama.
Ketika si mungil coba menggerakkan teh yang tersaji di hadapannya, spontan Vian dan Kiki beranjak dari duduknya. Minuman tersebut nampak masih panas, dan Aruna hampir menjatuhkan gelas kaca yang berada dalam genggamannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com