"Jangan memeluk ibu hamil sembarangan," Mahendra menampakkan senyum manis dengan lesung pipi yang sengaja dia tunjukkan, matanya ikut-ikutan menyipit. Mahendra tersenyum terlalu berlebihan.
Lelaki bermata biru ingin memamerkan keberadaan buah cintanya di dalam perut Aruna. Mahendra menangkap pinggang istrinya, memeluk dan mengelus lembut perut sang istri.
"Cih!" cela Damar melihat perilaku Mahendra yang jelas-jelas ingin menunjukkan kemenangannya sebagai suami Aruna.
"Hen.. sudah, Ah' " Aruna memerah karena malu.
Damar bergantian memeluk teman-temannya yang lain, kalimat selamat hadir menghujani pemuda tersebut. Beberapa foto diambil, di mana Aruna ikut serta bergabung bersama teman-temannya. Mendorong Alvin yang mengekori dirinya dengan payung.
"Ih' tutup payungnya, atau gunakan saja sendiri!" gerutu Aruna pada ajudan Alvin.
"Nona, sore ini cukup panas," bujuk Alvin.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com