webnovel

II-150. Tersudut

"Aku tak paham yang kau katakan?? Biar apa?" Damar mengurai kebingungannya. 

"Haha.." gadis itu malah tertawa. 

"Biar aku bisa reinkarnasi menjadi  burung -lah," jelas Aruna, kian janggal. 

"Kau pikir dunia nyata mirip Anime!?" Damar ter sulut emosi mendengarkan ke-tidak jelasan Aruna.

"Aku sama seperti lelaki kecil pemain piano itu. Aku ingin keluar dari Kungkungan dengan segala cara, sampai lelahku membawaku ke arah yang tidak masuk akal," Aruna memasang ekspresi wajah tanggung. Tidak berduka dan tidak bahagia serta tidak biasa saja. 

Damar mengamatinya sesama, membuat simpulan-simpulan hasil terkaannya sendiri, "Kau salah," katanya yakin, "kamu tidak se- mengenaskan Sasana (nama lelaki kecil pemain piano)."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant