Kemarin aku mendapati diriku berada di titik terburuk. Aku menatap sebuah danau di ujung sana. Danau yang aku amati tiap hari melalui sudut jendela ini. Aku pikir pasti segar berendam di sana. Karena aku terlampau bosan duduk di sini.
Aku melepas alas kakiku lalu berlarian mengitari separuh danau. Aku ingat dulu aku pernah berlari-lari seperti ini, kala aku bermain di kampung sebelah.
Diam-diam keluar dari cluster perumahan, lalu menyelinap melalui celah kecil setinggi pinggang orang dewasa.
Di sana aku menemukan dunia berbeda, jika anak-anak di cluster perumahan lebih banyak bersembunyi dalam rumah mewah mereka. Anak-anak di sini sungguh berbeda, mereka berlarian di hadapanku seperti hewan-hewan berkaki empat yang berlarian di Padang Savana[1], pemandangan indah yang aku tonton di channel TV national geographic.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com