"wah beruntung sekali Dea, walau dia menikah sama om om, Tapi kalau om-nya kayak gini siapa juga yang nggak mau" celoteh Lily menimbulkan kekeh tawa dari gadis yang sejak pagi hatinya di dera remuk begitu kuat hingga menyesakkan dada.
.
.
[Dea, kamu di mana sih?]. Panggilan telepon sudah ke lima kali Aruna tunjukan pada sahabatnya, tapi belum juga di angkat. Giliran di angkat gadis itu hanya mengatakan [Sabar sebentar, sebentar lagi aku sampai Aruna]
[Tapi restoran ini agak aneh deh]
[Bip] Dan panggilan itu dimatikan Dea.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com