_Semoga kau cukup kuat untuk memilihku_
.
.
|Satu Bulan Kemudian|
Ketika waktu terus berlalu, mengubur sebuah rasa dalam dalam.
Menghadirkan peluh juang dalam upaya merelakan.
Ternyata waktu adalah proses paling ampuh yang membuat semuanya sadar, meski terkesan saling meninggalkan.
Sama seperti mereka yang kehilangan senyuman setelah perpisahan.
Tidak ada yang pernah benar benar hilang dari ingatan apalagi dari bilik tempat menyimpan rasa yang masih bersemayam.
Apakah takdir sedang bercanda, menantang mereka yang pernah kedatangan rasa cinta begitu hebatnya.
Kini dua anak manusia lebih memilih menghanyutkan diri dalam kesibukan. Bergulat dengan dunia yang sengaja dibuat tanpa jeda.
Tidak ada kata perpisahan, pun tak ada kalimat tentang perjumpaan.
Mereka larut pada imajinasinya yang sering tidak nurut. Menduga-duga dan terus menduga.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com