webnovel

Graffiti Hendra

"Hendra pelankan montornya kita berhenti di jembatan itu". Pinta Aruna.

"sepertinya ini melanggar aturan lalu lintas". 

"Hais'". Aruna memukul helmnya. 

"Tidak akan ada polisi patroli selarut ini". Aruna jengkel sendiri pada orang yang terlalu disiplin. 

"ngapain kita di sini?". 

"Aku ingin memintamu melompat ke dalam air sungai itu". 

"apa? kau menyuruh ku bunuh diri?". 

"Tentu saja tidak, barusan itu gurauan! Dasar!". 

"Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang". 

"nggak ngapa-ngapain cuma berdiri di sini sambil lihat pemandangan malam". 

"begitu saja!". 

"Jangan tanya terus!. Menggangu tahu..".

Hendra menggaruk sudut lehernya dia tidak pernah menyia-nyiakan waktu atau melakukan hal yang disebut nggak ngapa-ngapain. Alias tanpa alasan. 

"Aku ingin tanya satu lagi, apa alasannya kita di sini". 

"Anggap saja sedang menyenangkan hati perempuan yang sudah kau kurung beberapa minggu". 

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant