"Anak ku sangat membutuhkannya, karena aku tidak bisa menjadi ibu yang sempurna. Ku harap, istrinya membantunya mengenal kasih sayang".
Aruna terbelalak dia tidak pernah berfikir memberikan apa pun untuk mata biru selain ketetapan yang ada dalam kontrak.
Melihat ibu Gayatri yang berharap dengan penuh ketulusan. Gadis ini hanya bisa mengangguk, anggukan yang menenangkan. Sebuah cara dan kebiasaan yang sering dia berikan kepada keluarganya. Kini mereka, para anggota keluarga Djoyodiningrat juga bagian dari keluarganya.
.
.
"Hendra.. apa kau tidak mengangkat telepon dari oma mu?". Surya menyusup tergesah-gesah setelah berulang kali mendapatkan pesan singkat dari nenek atasannya.
"Tidak ada yang penting abaikan saja..".
"Abaikan kau bilang?". Surya mengambil paksa Handphone atasannya, membuka pesan dari oma Sukma dan meletakkannya di hadapan cucu tunggal pemilik Djoyo Makmur Grup.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com