webnovel

Praktek

"Hendra lihat! Foto-foto ku cantik kan?".

"Ya.. Sangat cantik".

Tanpa disadari pipi gadis itu merona kemerahan seperti arti namanya.

"Hendra apa kamu masih lama". Gadis ini berbisik lagi dengan suara rendah.

"Sepertinya..".

"Aku tadi dijemput terlalu pagi sama pak Surya, aku juga gugup saking senengnya. Trus' lupa, belum sempat sarapan".

"Kamu lapar?".

Aruna mengangguk mengiyakan pertanyaan Hendra. Hendra melihat jam ditangannya pukul 11.04, masih butuh satu jam lagi untuk jamuan makan siang. Toh, perbincangannya dengan Riswan belum usai. Hendra perlu membagi perhatiannya pada gadis yang merengek kelaparan.

"Pergi temui pengawal ku, mereka akan membantu mu mencarikan sarapan".

"Nggak mau!".

"Lho kenapa??".

"Pokoknya aku nggak mau menemui mereka sendirian"

_Mereka menyembunyikan pistol di dalam jasnya, mengerikan_

"Ayo lah.. masih ada pembahasan yang perlu kami selesaikan".

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant