"Haah... Haah..". Nafas Hendra terasa sesak sedari meninggalkan Aruna. Pria itu duduk sejenak ditepian tempat tidur. Memegangi dadanya sebelum akhirnya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Pria itu berfikir semua akan lenyap bersama terbasuhnya rasa lelah oleh air yang mengalir dari rintik shower. Nyatanya tidak sama sekali.
Memandangi dirinya yang kacau dan sedikit lebam. Ya.. Hendra baru menyadari ada sudut di wajahnya yang membiru. Tidak jauh dari matanya yang masih memerah. Ketika pria itu meneteskan obat mata, dirinya bahkan menangkap bekas gigitan Aruna.
Gadis kecilnya sungguh terlewat batas, berani memberikan banyak luka pada tubuhnya. Termasuk luka di hatinya. Sayang Hendra tidak memahami. Sesuatu di dalam dadanya adalah luka yang berbeda.
_Apa yang terjadi pada ku??_
_Apa aku perlu menemui Diana?!_. Lucunya Hendra berfikir sakit di dadanya tidak lebih dari masalah psikis, bisa di cari tahu penawarannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com